dc.description.abstract | Pendahuluan: Stunting merupakan ketidakcukupan asupan gizi yang bersifat kronis pada 1000 hari pertama kelahiran, yang dipresentasikan dengan tinggi badan menurut umur berada di bawah -2SD dari standar median WHO. Stunting dikategorikan menjadi kategori pendek (Z-Score -2 SD) dan sangat pendek (Z-Score -3 SD). Stunting menyebabkan berbagai masalah yang berkaitan dengan rongga mulut, yaitu memengaruhi waktu erupsi gigi susu, atrofi perkembangan kelenjar saliva, flow saliva menurun dan akan semakin meningkatkan risiko terjadinya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan indeks karies anak stunting dengan menggunakan indeks def-t dan mengetahui asupan gizi pada anak stunting. Metode: Penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan purposive sampling dengan sampel 46 anak stunting berusia 24-60 bulan. Teknik pengambilan data indeks karies menggunakan indeks def-t dan asupan gizi menggunakan kuesioner.Teknik analisis data menggunakan deskriptif untuk deft dan asupan gizi. Klasifikasi indeks karies berdasarkan WHO dan untuk asupan gizi berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG).
Hasil: Sebanyak 24 anak (53,3%) dengan indeks karies sangat tinggi, 8 anak (17,8%) dengan indeks karies tinggi, 5 anak (11,1%) dengan indeks karies sedang, 3 anak (6,7%) dengan indeks karies rendah, dan 5 anak (11,1%) dengan indeks karies sangat rendah. Hasil pemetaan asupan gizi didapatkan pada anak stunting menunjukkan angka kurang dengan persentase masing-masing asupan gizi yaitu Vitamin A (51,1%), Kalsium (62,2%), Zat Besi (68,9%), Zinc (55,6%), Protein (57,8%), dan asupan Fosfor (68,9%).
Simpulan: Indeks karies def-t pada anak stunting termasuk ke dalam kategori tinggi. Asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak stunting menunjukkan hasil kurang. | en_US |