dc.description.abstract | Kakao merupakan salah satu komoditi unggulan perkebunan yang
mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya penyedia
lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Pada saat ini sebagian
besar produksi kakao Indonesia diekspor dan hanya sebagian kecil yang
dikonsumsi di dalam negeri. Produk yang diekspor sebagian besar dalam bentuk
biji kering. Perkebunan kakao yang didominasi oleh perkebunan rakyat pada
umumnya tidak dikelola dengan baik. Hal ini tentunya membawa konsekuensi
terhadap mutu kakao yang dihasilkan. Permasalahan lainnya yang dihadapi
agribisnis kakao Indonesia adalah berkaitan dengan produktifitas kebun yang
masih rendah. Pemasaran biji kakao Indonesia telah mencapai pasar Internasional.
Sebagian besar biji kakao Indonesia di ekspor ke luar negeri, walaupun sudah ada
beberapa industri pengolahan biji kakao menjadi produk setengah jadi.
Perkembangan ekspor biji kakao dari Indonesia relatif menunjukkan peningkatan
dari tahun ke tahun, sehingga ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk dapat
memperoleh pendapatan devisa dari komoditi ini. Hal yang sangat menentukan
tingkat harga di pasar internasional adalah mutu biji kakao, oleh sebab itu perlu
diperhatikan oleh produsen kakao terutama Indonesia adalah kualitas dari biji
kakao yang diekspor.
Penelitian dilakukan di PT. Bumiloka Swakarya yang terletak di
Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif dan analitis. Metode pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan data sekunder. Analisis yang digunakan R/C rasio, persentase
kontribusi, dan Sensitivitas. Salah satu perkebunan kakao yang ada di Kabupaten
Sukabumi yaitu PT. Bumiloka Swakarya. Perusahaan ini memproduksi kakao
dalam bentuk kakao basah dan kakao kering. Perusahaan sudah menerapkan
manajemen agribisnis dalam mengelola usahanya. Kondisi tersebut menunjukkan
vi
bahwa perkebunan kakao paling tidak telah menyediakan kesempatan kerja bagi
petani dan eksportir komoditas kakao, walaupun perkebunan kakao rakyat sangat
penting peranannya bagi perekonomian daerah, akan tetapi potensi kakao tersebut
belum memberikan hasil yang optimal dan untuk pengembangannya masih
dihadapkan pada berbagai kendala.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) efisiensi biaya produksi kakao
di PT. Bumiloka Swakarya. 2) tingkat efisiensi biaya produksi komoditi kakao
pada PT. Bumiloka Swakarya apabila terjadi perubahan produksi, harga jual dan,
upah tenaga kerja. 3) kontribusi biaya tenaga kerja terhadap biaya total. Hasil
penelitian menunjukkan: 1) Penggunaan biaya produksi yang dikeluarkan oleh
PT. Bumiloka Swakarya pada tahun 2007 adalah efisien. Hal ini ditunjukkan oleh
nilai R/C ratio lebih dari satu, yaitu 1,36; 2) Tingkat efisiensi biaya produksi
komoditi kakao pada PT. Bumiloka Swakarya apabila terjadi perubahan produksi
(meningkat sebesar 20%, 25%, dan 30%), harga jual (meningkat sebesar 5%, 10%
dan 15% serta menurun sebesar 5% dan 10%) dan, upah tenaga kerja (peningkatan
dan penurunan sebesar 5%, 10%, dan 15%) adalah efisien; 3) Kontribusi biaya
tenaga kerja terhadap biaya total produksi adalah tinggi. | en_US |