dc.description.abstract | Peningkatan populasi sapi setiap tahunnya dapat mengakibatkan peningkatan jumlah limbah sapi.
Pengelolaan sanitasi kandang yang buruk berisiko menyebakan penurunan kondisi kesehatan peternak sapi,
seperti: diare, mual, muntah, dan gatal-gatal, sebanyak 50% sapi yang diare terinfeksi Cryptosporidium sp.
Infeksi tertinggi Cryptosporidium sp. pada sapi ditemukan pada pedet (anak sapi). Pedet dapat mengeksresikan
1×1010 ookista Cryptosporidium sp. per harinya. Cryptosporidium sp. juga berpotensi menyebabkan infeksi
zoonosis yang menular dari hewan ke manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi
kandang sapi dengan infeksi Cryptosporidium sp. pada pedet dan peternak sapi. Jenis penelitian ini adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Desa Jatian, Pakusari, Jember
selama periode Oktober 2021 – Maret 2022. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan
melalui wawancara dan observasi. Sampel yang diambil adalah feses pedet dan peternak sapi yang diperiksa
menggunakan metode sedimentasi dan pewarnaan modifikasi Ziehl-Neelsen (MZN). Uji statistik yang
digunakan adalah uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa prevalensi infeksi Cryptosporidium sp. pada pedet
sebesar 14,3% dan pada peternak sapi sebesar 4,8%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor risiko
sanitasi kandang sapi yang berhubungan dengan infeksi Cryptosporidium sp. pada pedet adalah lokasi kandang
dan penanganan kotoran ternak (p≤0,05), serta tidak ada variabel yang berhubungan secara signifikan dengan
infeksi pada peternak sapi (p>0,05). Infeksi Cryptosporidium sp. pada pedet maupun manusia dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, seperti faktor lingkungan dan hospes. Tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan
lingkungan termasuk sanitasi kandang sapi dan higienitas personal perlu dilakukan untuk mengurangi risiko
terjadinya infeksi Cryptosporidium dari pedet ke manusia, dan sebaliknya. | en_US |