Pengendalian Persediaan Barang Jadi Proltape pada Pusat Oleh-oleh Prima Rasa
Abstract
Seiring berkembangnya perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang di
Indonesia, diikuti dengan persaingan bisnis yang semakin meningkat, tentunya
menuntut pelaku bisnis untuk meningkatkan efisiensi disemua bidang. Salah satu
cara mewujudkannya adalah dengan melakukan pengendalian persediaan. Tanpa
persediaan, perusahaan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaan tidak dapat
memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu. Hal ini mungkin terjadi karena tidak
semua produk tersedia setiap saat, yang berarti perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang harusnya didapatkan.
Dalam suatu perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang seperti pada
pusat Oleh-oleh Prima Rasa Jember terdapat yang namanya persediaan atau sering
disebut istilahnya dengan stock. Persediaan itu merupakan barang yang disimpan di
dalam gudang yang akan digunakan di kemudian hari oleh perusahaan dalam
proses penjualan ke pihak konsumen. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan
adalah menyediakan barang-barang yang dibutuhkan untuk produksi agar
terpenuhi secara optimalsehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar
dan dapat mengurangi risiko yang akan terjadi seperti kekurangan atau kelebihan
barang yang nantinya akan merugikan perusahaan.
Persediaan merupakan bagian utama dalam perusahaan khususnya
perusahaan manufaktur dan dagang. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan
menghadapi risiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari
para pelanggannya. Kondisi ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena
secara tidak langsung perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan yang seharusnya didapatkan. Dalam hal ini yang meliputi barangbarang persediaan milik perusahaan adalah barangyang dijual dalam suatu periode
waktu tertentu. Manfaat dari persediaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dengan sebaik-baiknya sesuai dengan permintaan pasar pada saat itu.
Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen, maka risiko kehilangan
konsumen dapat teratasi.
Pengendalian persediaan yang baik harusnya dapat meminimalkan risiko
adanya kerusakan barang, retur bahkan kelebihan barang yang akan menyebabkan
barang persediaan pada perusahaan berlebih. Dengan adanya pengendalian persediaan, apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan barang,
retur akan dapat diminimalisir oleh perusahaan sehingga terciptanya permintaan
barang yang efektif dan efisien. Selera konsumen dalam memberi barang yang
satu dengan yang lain tidaklah sama. Untuk memenuhinya usaha dagang harus
menyediakan berbagai jenis macam varian produk yang dijual agar kebutuhan
konsumen yang tidak sama tersebut dapat terpenuhi. Banyaknya produk yang
dijual memerlukan pengendalian persediaan yang baik.
Sangat perlu diperhatikan dalam melakukan pengendalian persediaan pada
perusahaan manufaktur adalah mengerti kapan pemesanan barang harus kembali
dilakukan, berapa banyak pemesanan barang, dan berapa rata-rata nilai persediaan
yang harus dijaga atau disimpan dalam gudang. Penerapan pengendalian
persediaan dilakukan agar diperoleh jumlah yang tepat dan kualitas yang baik dari
barang yang tersedia dalam gudang pada waktu yang dibutuhkan yaitu saat barang
akan dikeluarkan dari dalam gudang dengan biaya yang dikeluarkan dengan
minimum sehingga perusahaan dapat memperoleh laba. Efektivitas juga
merupakan tolak ukur berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya,
apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut di
katakan telah berjalan dengan efektif (Mardiasmo, 2016).
Dalam UMKM pusat oleh-oleh Prima Rasa Jember belum menerapkan
adanya controlling persediaan barang disebabkan stok barang yang terus masuk,
sehingga belum terciptanya pengendalian persediaan barang yang belum dapat
dikendalikan dikarenakan produk yang selalu ditambah tersebut. Pembuatan
produk yang dilakukan pemilik toko membuat persediaan harus selalu baru dan
fresh, membuat persediaan berlebih dan membuat barang yang produksinya lama
jatuh tempo kadaluarsanya dikarenakan barang baru yang lebih diutamakan
penjualannya. Jika persediaan yang terus menerus ditambah setiap harinya maka
akan menyebabkan persediaan yang terlalu besar sehingga menyebabkan barang
yang terlalu over stock. Barang yang terlalu overstock mengakibatkan risiko
kerusakan terhadap barang-barang karena semakin lama barang tersebut tidak
terpakai maka kualitasnya semakin menurun, hal tersebut menyebabkan kerugian
bagi perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, mengingat betapa pentingnya
pengendalian persediaan yang harus dilakukan agar terciptanya controlling stock
maka penulis menyusun Laporan Praktek Kerja Nyata ini berjudul “Pengendalia
Persediaan pada Pusat Oleh-Oleh Prima Rasa”