dc.description.abstract | Lahan pertanian berupa sawah beririgasi teknis untuk tanaman padi telah banyak
berubah fungsi ke non-pertanian. Dengan berkurannya lahan sawah akhirnya banyak
petani yang memanfaatkan lahan kering. Peluang pengembangan pertanian di lahan
kering sesungguhnya masih terbuka lebar. Secara teknis kendala pemanfaatan lahan
kering adalah tingkat kesuburan tanah yang rendah dan kurangnya air sehingga
penanaman padi tidak dapat dilakukan sepanjang tahun.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fase pertumbuhan kritis daya hantar
stomata pada dua varietas padi lokal Merah Putih dan Inpari 13 akibat pengaruh
cekaman kekeringan yang berpengaruh pada laju fotosintesis dan juga hasil tanaman
padi. Penelitian Daya Hantar Stomata Dua Varietas Padi (Oryza sativa L) Akibat
Pengaruh Cekaman Kekeringan Pada Fase Pertumbuhan Yang Berbeda telah
dilaksanakan di Agrotecnopark Universitas Jember. Penelitian ini dimulai pada bulan
Juli sampai Oktober 2011.
Perlakuan Pada Penelitian Ini meliputi P1 = Perlakuan cekaman kekeringan
(50±10)% kapasitas lapang dari fase awal pertumbuhan sampai panen, P2 = Perlakuan
cekaman kekeringan (50±10)% kapasitas lapang dari fase awal pembentukan anakan
sampai panen, P3 = Perlakuan cekaman kekeringan (50±10)% kapasitas lapang dari fase
awal pembentukan malai sampai panen, P4 = Perlakuan cekaman kekeringan (50±10)%
kapasitas lapang dari fase awal pembungaan sampai panen, dan K = Kontrol, selama
siklus hidup tanaman padi kondisi lengas tanah dipertahankan pada 100% kapasitas
lapang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hantar stomata padi Merah Putih
maupun Inpari-13, turun secara nyata saat tanaman padi mendapat cekaman kekeringan
pada fase pembungaan dan pengisian bulir. Fase pertumbuhan kritis dari daya hantar
vi
stomata terjadi pada fase pembungaan dan pengisian bulir (P4), dimana menurunkan
daya hantar stomata 8,2% untuk padi Merah Putih dan 7,5% untuk padi Inpari-13.
Penurunan daya hantar stomata mengakibatkan terjadi penurunan laju fotosintesis. Fase
pertumbuhan kritis dari laju fotosintesis terjadi pada fase pembungaan dan pengisian
bulir (P4), dimana menurunkan laju fotosintesis 6% untuk padi Merah Putih dan 5,6%
untuk padi Inpari-13. Penurunan laju fotosintesis berpotensi menurunkan hasil pada
tanaman padi. Fase pertumbuhan kritis dari daya hantar stomata terjadi pada fase
pembungaan dan pengisian bulir (P4) untuk padi Merah Putih dimana terjadi penurunan
sebesar 25% dan sedangkan padi varietas Inpari-13 terjadi pada fase awal pembentukan
malai (P3) dimana terjadi penurunan sebesar 23,7%. | en_US |