dc.description.abstract | Kualitas udara berkontribusi terhadap status
kesehatan masyarakat. Hampir seluruh populasi global
(99%) bernafas dengan udara yang melebihi ambang
batas WHO dan mengandung bahan polutan yang tinggi
Polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit
saluran pernafasan seperti pneumonia, asma, influenza
dan lain sebagainya. Kasus pneumonia balita di
Kabupaten Jember pada tahun 2020 tercatat sejumlah
3.761 balita. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis kualitas udara ambient sebagai salah satu
pemenuhan indikator kabupaten atau kota sehat di
Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif menggunakan metode cross sectional.
Pengukuran kualitas udara dilakukan pada 14 titik di
Kabupaten Jember, Jawa Timur, Indonesia. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yang
mengacu pada SNI 19-7119.6-2005 tentang udara
ambient. Sampel dianalisis oleh laboratorium
terakreditasi Nasional. Terdapat 10 Parameter kualitas
udara yang diperiksa yaitu, Sulfur dioksida (SO2), karbon
monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO2), Oksidan (O3),
Debu (TSP), Hidrogen Sulfida (H2S), Amoniak (NH3),
Timah Hitam (Pb), Hidrokarbon (HC), dan kebisingan.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat beberapa titik dengan
parameter melebihi Baku Mutu Lingkungan, yaitu : 8 titik
untuk SO2; 2 titik untuk O3 serta kebisingan. Kepadatan
kendaraan bermotor diindikasikan berkontribusi terhadap
tingginya kadar SO2, SO3 dan kebisingan di udara
ambient. Untuk itu perlu upaya pengaturan kepadatan lalu
lintas oleh pemerintah setempat, sehingga kadar SO2, O3
dan kebisingan dapat diturunkan sehingga terpenuhi
syarat indikator sebagai kabupaten sehat. | en_US |