Fraksinasi Urikase Hati Kambing Berbasis Buffer Karbonat dengan Variasi Ammonium Sulfat dan Waktu Pengendapan terhadap Karakteristik Enzim
Abstract
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme manusia, jika melebihi batas normal akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat (hiperurisemia). Manusia tidak mempunyai agen pendegradasi seperti enzim untuk mendegradasi asam urat menjadi yang lebih sederhana. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pemberian enzim urikase, enzim yang dapat mendegradasi asam urat dan berasal dari hati kambing. Ekstrak kasar enzim (crude enzim) mempunyai nilai aktivitas spesifik urikase sebesar 0,0154 U/mg. Nilai kadar protein seiring bertambahnya garam ammonium sulfat mempunyai pola yang cenderung naik. Hal ini disebabkan oleh adanya efek salting-out (pengendapan) pada fraksi 0-20% hingga 0-60% (tertinggi), kemudian turun pada fraksi 0-80% terjadi efek salting-in, ion-ion garam melingkupi molekul protein dari protein lain. Hasil penelitian didapatkan nilai aktivitas spesifik urikase tertinggi (optimum) yakni pada fraksi 0-20% dengan waktu pengendapan 16 jam sebesar 0,0291 U/mg, yield 2,80% dan faktor purifikasi 1,89 kali. Semakin tinggi nilai aktivitas spesifik enzim, maka kemurnian enzim tersebut juga akan semakin tinggi. Karakteristik enzim selain aktivitas enzim dan kadar protein juga dapat dilihat berdasarkan berat molekulnya. Berat molekul urikase dari hati kambing pada penelitian ini dapat ditentukan melaui SDS-PAGE berkisar 40 kDa. Pita sangat terlihat
jelas pada fraksi 0-20% dengan waktu pengendapan 16 jam dibandingkan fraksi
yang lain. Semakin jelas pita, maka semakin banyak protein target (urikase) yang
terkandung di dalam fraksi tersebut. Hal ini juga ditandai dengan besarnya nilai
aktivitas spesifik urikase pada fraksi tersebut