dc.description.abstract | Fisika adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari benda-benda di
alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam, serta interaksi dari benda-benda di
alam tersebut. Fisika pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala
alam yang dituangkan ke dalam fakta, prinsip, dan hukum yang teruji
kebenarannya dengan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Seorang pengajar fisika dalam pembelajaran juga dituntut untuk dapat
membelajarkan siswanya dan membuat siswa berpikir kritis sehingga siswa dapat
fokus tentang masalah-masalah yang diberikan oleh guru dan materi
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbasis Lesson Study.
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah model
pembelajaran yang memberikan penekanan pada penggunaan struktur tertentu
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini
menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-6 orang).
Model ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu Think, Pair, dan Share. Sedangkan
Lesson Study (studi pembelajaran) merupakan salah satu upaya pembinaan untuk
meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara
kolaboratif dan berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan,
mengobservasi, dan melaporkan hasil refleksi kegiatan pembelajarannya. Lesson
Study terdiri atas tiga tahap, yaitu plan, do, dan see. Tujuan dari penelitian ini
adalah (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMPN 7 Jember
pada mata pelajaran fisika setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Think-Pair-Share (TPS) berbasis Lesson Study, (2) mendeskripsikan hasil
belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) berbasis Lesson Study.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas VIII E SMPN 7 Jember. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Aspek
kemampuan berpikir kritis yang diteliti dalam penelitian ini adalah basic
clarification, the basic for decision, dan inference yang diukur melalui LKS. Hasil
belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif, psikomotor,
dan afektif. Pada penelitian ini, aspek basic clarification siswa sebesar 97%, the
basic for the decision sebesar 95%, dan inference sebesar 93% pada siklus I. Pada
siklus II, aspek basic clarification siswa sebesar 92%, the basic for the decision
sebesar 81%, dan inference sebesar 43%. Pada siklus III, aspek basic clarification
siswa sebesar 87%, the basic for the decision sebesar 92%, dan inference sebesar
73%. Sedangkan untuk hasil belajar, nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa
adalah 77 pada siklus I. Pada siklus II, nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa
adalah 78. Pada siklus III, nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa adalah 94.
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe ThinkPair-Share
(TPS)
berbasis
Lesson
Study
dapat
meningkatkan
kemampuan
berpikir
kritis
siswa
di
SMPN
7
Jember
terutama
pada
basic
for
the
decision
dan
inference,
(2)
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)
berbasis Lesson Study dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa di SMPN 7
Jember terutama pada kemampuan kognitif proses, psikomotor, dan afektif. Aspek
Basic Clarification tidak terjadi perbaikan karena siswa kurang teliti, yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal karena mereka sudah
mengetahui solusi dari soal tersebut. Kemampuan kognitif produk pada siklus III
lebih baik dari siklus II namun tidak sebaik siklus I karena perbedaan tingkat
kesulitan materi pembelajaran. | en_US |