Efektivitas Edukasi Diabetes berbasis Strategi Pemberdayaan terhadap Pencegahan Komplikasi Diabetes Mellitus: Systematic Literature Review
Abstract
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme tubuh yang dilihat
dari tingginya kadar gula dalam darah dengan jangka waktu yang lama. Diabetes
mellitus merupakan penyakit menahun yang tidak dapat disembuhkan, sehingga
perlunya penatalaksanaan yang baik untuk menekan angka kejadian komplikasi
pada penderita diabetes mellitus. Tingginya angka kejadian komplikasi saat ini
masih menjadi masalah yang signifikan bagi penderita diabetes mellitus.
Manajemen diri dengan baik merupakan salah satu solusi untuk mencegah
terjadinya komplikasi diabetes mellitus. Pemberdayaan merupakan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan motivasi seseorang, pemberdayaan juga
mendorong dan membangkitkan kesadaran seseorang sehingga individu tersebut
mampu bertahan dan mengembangkan dirinya secara mandiri, tetapi edukasi
pemberdayaan ini belum diketahui dengan jelas terkait dengan kefektivitasanya,
oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas
dari intervensi tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi apakah
edukasi berbasis pemberdayaan efektif terhadap pencegahan komplikasi pada
penderita diabetes mellitus.
Penelitian ini menggunakan desain systematic literature review dengan
menggunakan lima database diantaranya Pubmed, ProQuest, ScienceDirect,
Goolge Scholar, dan ClinicalKey for Nursing. Kata kunci yang di pilih
berdasarkan MeSH dan boolean operator untuk memudahkan pencarian pada studi
yang dinginkan sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Peneliti memasukkan tiga
belas artikel yang sudah dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu populasi pasien
diabetes mellitus yang tidak memiliki komplikasi, desain penelitian randomized
controlled trial, cohort study, case report, dan quasi experimental studies, studi
yang meneliti tentang intervensi pemberdayaan terhadap pencegahan komplikasi
diabetes dan menjelaskan terkait dari efek pemberian intervensi pemberdayaan
pada pencegahan komplikasi diabetes mellitus, tahun penelitian antara 2012-2022
atau 10 tahun terakhir, artikel full-text atau dapat diakses dengan gratis, artikel
berbahasa Inggris dan Indonesia. Seleksi artikel menggunakan PRISMA
Flowchart dengan melalui empat tahapan, yaitu identification, screening,
eligibility, dan including.
Hasil penelitian yang telah diulas dari ketiga belas studi terdapat 11
dengan dua desain randomized controlled trial dan 2 dengan desain cohort study,
jumlah responden sebanyak 32.258 pasien. Mayoritas resonden pada studi
berjenis kelamin perempuan dan rata-rata berusia 45 tahun ke atas. Semua studi
memiliki hasil yang bevariasi dari setiap penelitiannya. Indikator pengukuran
hasil dari masing-masing studi berbeda-beda meliputi peningkatan skor efikasi
diri, perubahan HbA1c sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, peningkatan
kepatuhan pengobatan, kepatuhan manajemen diet, kepatuhan terhadap perawatan
diri, peningkatan pada aspek psikososial, peningkatan skor pemberdayaan diri,
peningkatan aktivitas fisik, dan bisa meningkatkan kondisi klinis pada penderita
seperti (HbA1c, TD, LDL, DBP, HDL).
Karakteristik responden dari studi yang diulas menunjukkan bahwa ratarata usia responden menunjukkan lebih dari 45 tahun, usia merupakan salah satu
faktor yang berbanding lurus terjadinya penyakit diabetes mellitus dan semakin
lama seseorang menderita diabetes maka akan semakin besar resiko seseorang
tersebut terkena komplikasi diabetes mellitus. Degeneratif menjadi salah satu
penyebab menurunanya fungsi tubuh untuk memetabolisme glukosa, selain itu
faktor usia yang disertai lamanya menderita diabetes mellitus menjadi salah satu
penyebab terjadinya komplikasi diabetes mellitus. Jenis kelamin responden pada
studi yang dimasukkan kedalam penelitian mayoritas berjenis kelamin perempuan.
Perempuan cenderung gampang mengalami stress, cemas, dan depresi
dibandingkan dengan laki-laki, hal ini akan mempengaruhi peningkatan hormon
kortisol sehingga akan mengganggu regulasi glukosa yang dapat menyebabkan
diabetes mellitus. Edukasi pemberdayaan ini akan meningkatkan kondisi
psikologis pada pasien, sehingga dengan dilakukan edukasi pemberdayaan
diharapkan akan mengurangi stress yang dialami oleh pasien dan bisa
meningkatkn kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus.
Pemberdayaan merupakan metode edukasi dengan proses partisipatif
sehingga memungkinkan penderita diabetes tersebut untuk lebih bertanggung
jawab atas kondisi mereka sendiri untuk mencegah terjadinya komplikasi
diabetes. Secara umum implementasi dari edukasi pemberdayaan meliputi
beberapa tahapan diantaranya yaitu mendorong pasien menemukan masalah,
mendorong pasien menemukan solusi, mendorong pasien memilih solusi,
mendorong pasien untuk menerapkan solusi dan mendorong pasien untuk
menetapkan rencana kedepanya dengan bantuan dari pihak tenaga profesional.
Pemberdayaan yang dilakukan dengan baik bisa mengubah perilaku, fisik, dan
psikososial yang positif pada penderita diabetes. Berdasarkan hasil dari setiap
penelitian menunjukkan bahwa semua studi menyatakan bahwa edukasi
pemberdayaan efektif digunakan untuk mencegah komplikasi diabetes mellitus.
Pemberdayaan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan efikasi diri,
mengubah perilaku fisik maupun psikologis pada pasien yang meliputi
manajamen HbA1c, manajemen pengobatan, manajemen aktifitas fisik, dan
manajemen diet pada penderita diabetes mellitus.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]