dc.description.abstract | Peningkatan kasus defek tulang menyebabkan kebutuhan bone graft sebagai bahan pengganti tulang mengalami peningkatan, sehingga dikembangkan bone graft dari bahan sintetis fish bone hydroxyapatite (FBHA) ikan mahi-mahi. Ikan mahi-mahi memiliki kandungan anorganik tinggi yang dapat membantu sifat regenerasi tulang. FBHA scaffold dapat memfasilitasi sel dalam regenerasi jaringan, harus bersifat biokompatibel, bioaktif, bioresorbsibel, osteokonduktif, dan non toksik. Kombinasi Scaffold FBHA dengan bahan organik seperti gelatin dengan metode freeze drying berfungsi meningkatkan kualitasnya. Waktu pembekuan pada pembuatan scaffold terbukti mempengaruhi ukuran makroporus dan sifat mekaniknyanya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik scaffold fish bone hydroxyapatite ikan mahi-mahi (Coryphaena hippurus Linnaeus) dengan kombinasi gelatin pada variasi waktu pembekuan berbeda. Sampel yang dipakai adalah serbuk FBHA ikan mahi-mahi yang dicampur dengan gelatin kemudian dibekukan pada waktu 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Setelah itu dilakukan freeze drying selama 24 jam. Kemudian dilakukan uji karakteristik Scanning Electron Microscopy (SEM) dan hasilnya diolah menggunakan software ImageJ. Selain uji karakteristik SEM, dilakukan uji X-ray Diffraction (XRD) lalu hasilnya diolah menggunakan software Match. Sampel penelitian terdiri dari 3 kelompok sampel yaitu berdasarkan waktu pembekuan 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris. Eksperimen dilakukan didalam ruangan, sampel ditempatkan dalam suatu ruangan dan diberikan perlakuan. Hasil uji statistik ukuran pori (luas, perimeter, dan diameter) pada sampel dengan waktu pembekuan 2 jam memiliki korelasi tetapi tidak signifikan, sedangkan pada sampel dengan waktu pembekuan 4 jam dan 6 jam
tidak memiliki korelasi. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan scaffold kombinasi FBHA ikan mahi-mahi dan gelatin pada variasi waktu pembekuan tidak memiliki korelasi/hubungan yang sama. Hasil uji karakterisasi SEM menunjukkan sampel dengan waktu pembekuan 2 jam memiliki porositas besar, sebaliknya sampel dengan waktu pembekuan 6 jam memiliki porositas lebih kecil, hal ini sesuai dengan teori semakin lama waktu pembekuan akan semakin teratur dan kecil porositas scaffold. Hasil uji karakterisasi XRD menunjukkan sampel dengan karakterisasi paling identik dengan HA stoikiometri dan juga ukuran pori scaffold
ideal, terdapat pada sampel dengan waktu pembekuan 2 jam. | en_US |