Show simple item record

dc.contributor.authorPERTIWI, Siska Agustina
dc.date.accessioned2022-11-18T02:27:17Z
dc.date.available2022-11-18T02:27:17Z
dc.date.issued2022-07-22
dc.identifier.nim161510501043en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110878
dc.description.abstractKelompok jamur yang sering digunakan dalam pengendalian hama di lapang adalah M. anisopliae karena menyerang pada setiap fase kehidupan serangga dan memiliki inang yang luas. Pengaplikasian menggunakan kerapatan sublethal memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap mortalitas larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan toksisitas jamur M. anisopliae dalam mengendalikan hama ulat krop kubis C. binotalis Zell. di laboratorium. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan penggunaan kerapatan jamur entomopatogen M. anisopliae yang tepat untuk mengendalikan populasi ulat krop kubis C. binotalis Zell. sehingga aman bagi lingkungan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL non faktorial yang terdiri dari : A = Kontrol (akuades); B = kerapatan 104 konidia/ml; C = kerapatan 105 konidia/ml; D = 106 konidia/ml; dan E = 107 konidia/ml. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali dengan jumlah larva yang digunakan 10 ekor larva tiap ulangan. Konsentrasi kerapatan M. anisopliae berpengaruh nyata terhadap kematian larva sejak hari ke-2 pengamatan hingga hari ke-7. Mortalitas tertinggi pada perlakuan 107 konidia/ml dengan nilai persentase mortalitas 92,50%, sedangkan mortalitas terkecil pada perlakuan 104 konidia/ml dengan persentase mortalitas 22,50%. Nilai LC50 dari hasil perhitungan diperoleh 106 konidia/ml dan nilai LT50 diperoleh 4 hari. Berdasarkan hasil perhitungan LC50 dan LT50 serta perbandingan terhadap data Badan Standarisasi Nasional, maka dapat disimpulkan bahwa kerapatan jamur M. anisopliae 106 konidia/ml paling efektif digunakan dalam mengendalikan populasi larva C. binotalis Zell. karena patogenesitasnya tinggi dengan waktu yang dibutuhkan singkat selama 4 hari. Tanda yang muncul akibat aktivitas penginfeksian jamur M. anisopliae terhadap tubuh larva C. binotalis yaitu warna tubuh menjadi kehitaman, kulit mengkerut, tubuh mengeras, dan tumbuh hifa pada permukaan tubuh larva C. binotalis Zell. yang mulanya berwarna putih hingga berubah menjadi hijau tua selama pengamatan 7 hari.en_US
dc.description.sponsorshipNanang Tri Haryadi, S.P., M.Sc.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectMETARHIZIUM ANISOPLIAEen_US
dc.subjectCROCIDOLOMIA BINOTALIS ZELLen_US
dc.subjectMORTALITASen_US
dc.subjectTANAMAN KUBISen_US
dc.titleUji Toksisitas Jamur Metarhizium Anisopliae terhadap Hama Ulat Krop Kubis Crocidolomia Binotalis Zellen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Nanang Tri Haryadi, S.P., M.Sc.en_US
dc.identifier.validatorIghfirlinaen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 18 November 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record