dc.description.abstract | WHO menargetkan angka stunting tahun 2020 maksimal 20%. Untuk mencapai itu
masih belum ditemukan model penyelesaian yang efektif dan berkelanjutan.. Pola pikir
(mindset) merupakan salah satu wujud bahasa yang masih dalam otak atau pikiran
manusia dapat bersama-sama dengan bahasa yang diujarkan menjalankan aksi. Pola
pikir tersebut dapat berpengaruh dan mencegah terjadinya stunting. Permasalahannya
adalah Pola piker akan kepemilikan anak sebagai asset, beban, dan titipan. Angsupan
makanan para ibu hamil dan menyusui masih pola piker lama, yakni makan seadanya
harusnya pola piker yang mementingkan angsupan, yakni makanan yang berprotein
tinggi, pola makan yang masih mementingkan makanan suami, dan bagaimana mencari
solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi para ibu kasus gizi buruk dan
stunting, yakni anak tidak napsu makan, gatal-gatal, bisul-bisul, kurus, dan pola asuh
yang salah. Solusinya dilakukan penyuluhan, diskusi, dan wawancara terkait pencegahan
gizi buruk dan stunting secara mandiri. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa dalam
pola piker dan tuturan dipengaruhi oleh perasaan dalam menjalankan aksinya sehingga
terjadi ketidaksinkronan antara pikiran, tuturan, dan aksinya. Pola piker para ibu kasus
gizi buruk dan stunting menganggap bahsa kepemikan anak itu penting, namun
realisasinya tidak maksimal sehingga anak bukan sebagai asset, tetapisebagai titipan dan
beban. Para orang tua masih mementingkan makanan bergizi pada suami. Faktor
penyebab gizi buruk dan stunting adalah rendahnya pendapatan para suami dan belum
berdayanya para ibu. Peserta penyuluhan sangat antusias dalam mencegah gizi buruk
dan stunting melalui perubahan pola piker.. Para orang tua dapat memahami pentingnya
perubahan pola piker anggapan kepelimikan anak itu sebagai asset orang tua dan negara
bukan sebagai beban dan titipan. | en_US |