Pengodean Teks Menggunakan Modifikasi Algoritma Electronic Code Book dan Merkle-Hellman Knapsack
Abstract
Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan semua orang dapat
mengakses internet sehingga mempermudah penyebaran data, termasuk data yang
bersifat rahasia atau pribadi. Keamanan dan kerahasiaan data perlu dijaga agar
tidak merugikan pemilik data akibat kebocoran informasi yang disalahgunakan
untuk kepentingan sepihak. Berbagai upaya pengamanan data telah dilakukan
untuk memastikan agar data hanya dapat diakses oleh orang yang berkepentingan,
salah satu caranya adalah dengan teknik penyandian data atau biasa disebut
kriptografi. Menurut terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk
menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat lain.
Kriptografi berdasarkan kuncinya dibagi menjadi dua, yaitu algoritma simetri dan
algoritma asimetri. Penelitian tentang kriptografi telah banyak dilakukan dengan
menerapkan berbagai macam algoritma, seperti algoritma Electronic Code Book
(ECB) dan Merkle-Hellman Knapsack. ECB merupakan salah satu algoritma
kriptografi berbasis kunci simetri, sedangkan Merkle-Hellman Knapsack
merupakan salah satu algoritma kriptografi berbasis kunci asimetri.
Pada penelitian ini, penulis akan menerapkan modifikasi algoritma
Electronic Code Book dan Merkle-Hellman Knapsack untuk mengodekan data
teks. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sebuah program menggunakan
Matlab 2015. Algoritma Electronic Code Book dan Merkle-Hellman Knapsack
dipilih karena kedua algoritma tersebut sama-sama memanfaatkan nilai biner
dalam proses penyandian pesan. Kelemahan algoritma Electronic Code Book dan
Merkle-Hellman Knapsack akan diatasi dengan cara memodifikasi kunci dan
operasi XOR.. Penelitian ini menggunakan data berupa teks yang terdapat pada
ASCII printable characters dengan lima variasi panjang karakter, yaitu 8, 300,
400, 500, dan 600 karakter. Tahapan pengodean teks yang dilakukan pada
penelitian ini terdiri atas tiga proses, yaitu proses pembangkitan kunci, proses
enkripsi, dan proses dekripsi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, modifikasi algoritma
Electronic Code Book dan Merkle-Hellman Knapsack dapat digunakan untuk
mengodekan teks. Pesan teks yang dienkripsi menghasilkan ciphertext berupa
angka acak yang sulit dipahami maknanya oleh orang yang tidak berkepentingan.
Pola pesan pada plaintext yang sama sudah tidak menghasilkan ciphertext yang
sama. Semakin besar kunci rahasia yang digunakan maka akan semakin besar pula
hasil ciphertext yang diperoleh. Ciphertext yang dihasilkan dapat didekripsi
dengan baik meskipun memiliki panjang dua kali atau lebih dari jumlah karakter
plaintext. Hal ini dibuktikan dengan plaintext yang diperoleh dari hasil dekripsi
tidak berubah atau sama seperti plaintext semula.