Show simple item record

dc.contributor.authorMA'RUF, Muhammad Anang
dc.date.accessioned2022-11-07T04:05:17Z
dc.date.available2022-11-07T04:05:17Z
dc.date.issued2022-07-19
dc.identifier.nim181510601072en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110632
dc.description.abstractBawang merah merupakan komoditas sebagai penyumbang tingkat inflasi terbesar dalam produk pangan maupun hortikutura di Indonesia. Pergerakan harga yang tidak stabil serta permintaan dan penawaran yang semakin fluktuatif mengakibatkan harga dalam segi produsen maupun konsumen bawang merah sulit dikendalikan. Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu sentral produksi bawang merah di Indonesia, dimana dalam produksi mengalami fluktuasi di setiap tahunnya. Pergerakan harga bawang merah yang mengalami fluktuasi di setiap bulan ke bulan bahkan tahun ke tahun cukup menarik untuk dilakukan penelitian mengenai perilaku harga bawang merah di tingkat produsen dan konsumen. Kemudian pergerakan harga yang berfluktuataif juga dapat mengindikasikan bahwa terdapat hubungan integrasi dalam jangka panjang antara pasar produsen dan konsumen bawang merah di Jawa Timur. Selain itu, integrasi yang terjadi antara pasar bawang merah ditingkat produsen dan konsumen dalam jangka panjang juga sangat menarik untuk dilihat transmisi harga antara pasar produsen dan konsumen yang diduga berjalan tidak sempurna. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai perilaku harga, integrasi pasar, dan transmisi harga antara pasar produsen dengan pasar konsumen. Cakupan daerah penelitian dipilih secara purposive sampling atas pertimbangan tertentu yaitu Provinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis kuantitatif menggunakan analisis statistik deskriptif. Metode statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan mengenai perilaku harga bawang merah, sedangkan metode analitik digunakan untuk menganalisis tingkat fluktuasi harga, integrasi pasar, dan transmisi harga bawang merah pada pasar produsen dan konsumen di Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder dalam runtun waktu (time series) bulanan harga produsen dan harga konsumen bawang merah selama 144 bulan pada periode Januari 2009 sampai Desember 2020. Perilaku harga bawang merah dianalisis dengan analisis deskriptif, kemudian fluktuasi harga dianalisis menggunakan koefisien variasi (KV). Sementara integrasi pasar dan transmisi harga bawang merah akan dianalisis menggunakan model VAR/VECM dengan bantuan perangkat lunak excel 2013 dan menggunakan aplikasi Eviews 12. Hasil analisis menunjukkan bahwa 1) Pergerakan harga bawang merah di tingkat produsen dan konsumen memiliki kecenderungan yang yang sama dengan tingkat fluktuasi yang berbeda, berdasarkan hasil analisis koefisien variasi (KV) didapatkan hasil perhitungan pada harga produsen nilai KV sebesar 46.65%, dan pada harga konsumen nilai KV sebesar 31.08% sehingga beradasarkan kriteria dari kemeterian perdagangan harga produsen dan konsumen bawang merah tergolong “berfluktuasi dan tidak stabil”. 2) Hasil integrasi pasar bawang merah berdasarkan uji kointegrasi johansen menujukkan nilai trace statistic lebih besar dari nilai critical value yaitu (27.53) > (6.94) pada taraf nyata 1% dan (27.53) > (4.13) pada taraf nyata 5% sehingga variabel harga produsen dan konsumen sudah terintegrasi secara vertikal atau memiliki hubungan jangka panjang. Berdasarkan hasil kausalitas grangger menunjukkan varaibel yang terkointegrasi vertikal memiliki hubungan satu arah antara yaitu pasar produsen ke konsumen dimana hipotesis nol PPRODS does not Granger Cause PKONS menunjukkan hasil F hitung sebesar 2.96 dan nilai probabiliti 0.0222 nyata signifikasi pada taraf 5% sehingga pasar produsen dominan dalam menentukan harga bawang merah. 3) Hasil transmisi harga pada pasar bawang merah di tingkat produsen dan konsumen menunjukkan bahwa perubahan harga bersifat elastis, dimana perubahan harga berjala tidak sempurna dapat dilihat dari nilai ECT pada pasar konsumen sebesar 0.48 dan pasar produsen sebesar 0.30 hal ini menunjukan apabila terjadi kenaikan pada pasar di tingkat produsen tidak selalu direspon dengan besaran yang sama oleh pasar di tingkat konsumen.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPerilaku Hargaen_US
dc.subjectIntegrasi Pasaren_US
dc.subjectTransmisi Hargaen_US
dc.subjectBawang Merahen_US
dc.titleAnalisis Perilaku Harga, Integrasi Pasar, dan Transmisi Harga Komoditas Bawang Merah di Jawa Timuren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Agus Supriono, S.P., M.Sien_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record