dc.contributor.author | RUMASTIKA, Nindya Shinta | |
dc.contributor.author | ARISTAWIDYA, Syahda Nabilla | |
dc.contributor.author | FEBIANTI, Zahrah | |
dc.date.accessioned | 2022-11-04T07:58:39Z | |
dc.date.available | 2022-11-04T07:58:39Z | |
dc.date.issued | 2022-10-31 | |
dc.identifier.govdoc | KODEPRODI2010101#Pendidikan Dokter | |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110589 | |
dc.description.abstract | Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau yang dikenal dengan congek oleh masyarakat
awam, termasuk penyakit telinga yang sering terjadi di negara berkembang. Kondisi
infeksi telinga tengah yang bersifat kronik tersebut disertai dengan perforasi membran
timpani serta cairan berbentuk encer, bening, kental, bahkan berupa nanah yang keluar
terus menerus atau hilang timbul selama 2 bulan atau lebih. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis hubungan luas perforasi membran timpani dengan nilai ambang
dengar pada penderita OMSK. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional
dengan desain cross sectional menggunakan data ukuran luas perforasi membrane
timpani dan nilai ambang dengar pasien yang tercatat dalam rekam medis RSU Kaliwates
periode 2019-2020. Sampel pada penelitian ini adalah 15 telinga dari 12 pasien OMSK
dari poli THT. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa luas perforasi membran timpani berhubungan dengan nilai ambang
pendengaran (p-value = 0,004) dan memiliki derajat korelasi sedang (r = 0,654). Oleh
sebab itu, semakin besar luas perforasi membran timpani, maka pasien semakin sulit
mendengar. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Journal of Agromedicine and Medical Sciences | en_US |
dc.subject | : tuli | en_US |
dc.subject | otoendokopi | en_US |
dc.subject | audiometri | en_US |
dc.title | Luas Perforasi Membran Timpani Berkorelasi Positif dengan Nilai Ambang Pendengaran Pasien Otitis Media Supuratif Kronik | en_US |
dc.type | Article | en_US |