Penilaian Tingkat Kestrategisan Lokasi Kantor Bank menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Bank Syariah Indonesia Kabupaten Jember)

Abstract

Bank Syariah merupakan bank yang dalam mobilitas, dana maupun peranan modalnya berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil sesuai dengan syariah islam. Kondisi fluktuatif akibat covid-19 tidak serat merta menempatkan perbankan syariah pada keterpurukan. Perbankan syariah justru menunjukkan kinerja positif dengan strategi dan inovasi serta mitigasi resiko yang tepat dan cermat. Hal ini dibuktikan dengan menggabungkan tiga bank BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk. Salah satu layanan yang dapat diberikan oleh bank syariah adalah lokasi kantor bank yang terjangkau dan strategis. Pemilihan lokasi yang tepat tentu sangat penting mengingat pendirian bank ditujukan untuk memberikan pelayanan secara maksimal dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan, kemudahan dan keamanan. Metode yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah dengan aspek tersebut adalah Analytical Hierarchy Process. Metode Analytical Hierarchy Process yang dikembangkan oleh Saaty merupakan metode yang cocok dalam penyederhanaan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dengan beberapa kriteria dan menyusunnya dalam struktur hierarki agar lebih mudah dipahami. Kemudian kepentingan semua kriteria diberi penilaian oleh responden dengan nilai numerik secara subjektif. Lalu nilai kriteria ini dibandingkan dengan kriteria lain sehingga menghasilkan nilai bobot prioritas tertinggi hingga terendah dan nilai konsistensi yang berperan dalam mempengaruhi hasil.

Penelitian ini bertujuan menentukan kestrategisan lokasi kantor Bank Syariah Indonesia di Kabupaten Jember menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jarak outlet dengan pasar (C1), jarak outlet dengan pusat pemerintahan (C2), jarak outlet dengan kawasan industri (C3), Jumlah penduduk islam (C4), jumlah penduduk berusia diatas 40 tahun (C5), dan jarak outlet dengan kantor keamanan (C6). Dengan 8 (delapan) alternatif berupa sebaran kantor Bank Syariah Indonesia di Kabupaten Jember antara lain KC JEMBER A. YANI (A1), KCP AMBULU (A2), KCP KENCONG (A3), KC JEMBER TRUNOJOYO (A4), KC JEMBER SUDIRMAN (A5), KCP BALUNG (A6), KK JEMBER UNMUH (A7), dan KK KALISAT (A8). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot kriteria yang mempengaruhi tingkat kestrategisan lokasi kantor Bank Syariah Indonesia yaitu C1 bobot 0.254, C2 bobot 0.107, C3 bobot 0.111, C4 bobot 0.248, C5 bobot 0.163, C6 bobot 0.116. Lalu tingkat kestrategisan lokasi kantor Bank Syariah Indonesia ditunjukkan oleh perangkingan bobot alternatif yaitu KCP JEMBER BALUNG dengan nilai 0.196. Disusul oleh KK JEMBER UNMUH 0.185, KK KALISAT 0.167, KCP AMBULU 0.157, KC JEMBER TRUNOJOYO 0.104, KC JEMBER SUDIRMAN 0.081, KCP KENCONG 0.058, dan alternatif dengan nilai perangkingan terendah adalah KC JEMBER A. YANI dengan nilai 0.052. Hasil perangkingan ini dapat menjadi bahan pertimbangan Bank Syariah Indonesia dalam mengoptimalkan pemilihan lokasi yang strategis dan meningkatkan layanan bagi nasabah dan calon nasabah.