Show simple item record

dc.contributor.authorAkhmad Fauzul Albab
dc.date.accessioned2013-12-20T03:21:50Z
dc.date.available2013-12-20T03:21:50Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM080210102032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11041
dc.description.abstractPermasalahan dalam belajar fisika ialah hendaknya konsep dan prinsip- prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka. Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka. Dengan demikian, siswa dituntut untuk dapat membangun pengetahuan mereka melalui peran aktifnya dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Guru dituntut untuk pandai memilih dan menerapkan strategi yang tepat untuk menciptakan kegiatan belajar yang bermakna. Salah satu cara pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah pendekatan Accelerated Learning dengan metode Whole Brain Teaching. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji perbedaan antara hasil belajar fisika siswa menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan metode Whole Brain Teaching dengan model konvensional di SMP, dan (2) mengkaji aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan metode Whole Brain Teaching dalam pembelajaran fisika di SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni (True Experiment), dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan control group pre-test post-test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, dan menggunakan persentase aktivitas untuk menjawab rumusan masalah yang kedua. Analisis data menggunakan uji diperoleh nilai dan nilai 1,922 = 1,7205 sehingga , maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Hasil analisis aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 74,665 % dan termasuk pada kategori aktif. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) hasil belajar fisika menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan metode Whole Brain Teaching lebih baik dibandingkan dengan model konvensional pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2011/2012, dan (2) Aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2011/2012 selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan metode Whole Brain Teaching termasuk dalam kategori aktif yaitu sebesar 74,665%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210102032;
dc.subjectPendekatan Accelerated Learning, Metode Whole Brain Teachin, Fisika SMPen_US
dc.titlePENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE WHOLE BRAIN TEACHING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record