Literature Review: Pengaruh Slow Deep Breathing Relaxation terhadap Nyeri pada Pasien Post Op Apendiksiti
Abstract
Apendiksitis tergolong penyakit yang rentan pada usia produktif yang
berupa peradangan pada apendiks veriformis. Penderita penyakit Apendiksitis
akan merasakan nyeri yang dimulai di sekitar pusar hingga berpusat di kuadran 9
bagian perut. Apendiksitis dibagi menjadi 6 jenis yaitu Apendiksitis akut,
Apendiksitis purulenta, Apendiksitis kronik, tumor Apendiksitis, dan Apendiksitis
karsinoma. Penyebab Apendiksitis ini bermacam-macam namun umumnya karena
adanya obstruksi pada lumen apendiks sehingga terjadi kongestivaskuler iskemik
nekrosis dan akibatnya terjadi infeksi. Adapun suatu parasit yang diduga menjadi
penyebab Apendiksitis yaitu parasit e-histolytica yang dapat menimbulkan
ulserasi mukosa pada apendiks. Adapun bentuk usaha penyembuhan dari
Apendiksitis ini adalah operasi atau pembedahan yang biasa disebut sebagai
apendiktomi. Pasca operasi Apendiksitis, pasien akan mengalami nyeri mulai dari
ringan hingga berat. Nyeri post op Apendiksitis ini menjadi perhatian bagi
perawat. Untuk mengurangi nyeri post op Apendiksitis ini, perawat dapat
melakukan terapi non farmakologis. Hal ini dilakukan karena obat yang diberikan
kepada pasien yang berupa terapi farmakologis, tidak bisa mengatasi rasa nyeri
pasien hingga mencapai jam yang ditentukan. Adapun terapi yang dapat
mengurangi nyeri pasien post of Apendiksitis ini adalah dengan menggunakan
terapi Slow Deep Breathing atau yang bisa disebut dengan slow deep breathing
relaxation yang bisa dilakukan 3 sampai 5 kali setiap satu siklus. Adapun
pelaksanaan dari siklus tersebut dilakukan ketika nyeri atau lebih sering
dijadwalkan 5 sampai 7 kali per hari. Didapatkan hasil bahwa dari 7 artikel ini
menjelaskan mengenai adanya pengaruh slow di breeting relation yang
menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op apendiktomi. Konklusi penulis
menyatakan bahwa terapi slowly breathing relation dapat digunakan sebagai
bahan pendidikan serta dapat diimplementasikan sebagai intervensi keperawatan
dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op Apendiksitis.