Hubungan Pengawas Minum Obat (PMO) dengan Tingkat Kepatuhan Kunjungan Berobat pada Penderita TB Paru
Abstract
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang semua organ, terutama paru-paru. Tuberkulosis tetap menjadi penyakit menular paling mematikan di dunia, dengan lebih dari 9 juta infeksi dan 1,7 juta kematian per tahun. Jika tidak diobati atau dikelola dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan konsekuensi serius dan bahkan kematian. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara pengawas minum obat (PMO) dengan tingkat kepatuhan kunjungan pengobatan pada pasien TB paru dari berbagai sudut pandang serta dari berbagai penelitian sejenis. Metode: Studi ini melakukan evaluasi literatur dengan memindai database elektronik Pubmed, Scholar, dan Cendikia untuk makalah. Total ada sepuluh jurnal, dengan delapan jurnal nasional dan dua jurnal internasional. Hasil: Fokus utama dalam mendukung keberhasilan pasien TB paru dalam masa pemulihan adalah pengawasan pengobatan. Kesimpulan: Berdasarkan temuan review 8 jurnal literatur, terjadi peningkatan kesembuhan saat supervisor minum obat, karena risiko lupa saat kunjungan pengobatan berkurang, dan ketakutan terhadap PMO berkurang, menyebabkan penderita TB paru/ pasien untuk lebih teratur mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat yang telah disetujui untuk berobat. disediakan. Oleh karena itu, Pengawas Minum Obat (PMO) pada kepatuhan kunjungan pengobatan sangat penting dalam memutus siklus penularan TB paru di masyarakat.