Pengaruh Pendidikan Kesehatan Balut Bidai dengan Media Audiovisual terhadap Tingkat Pengetahuan Balut Bidai pada Siswa SMAN 1 Jember
Abstract
Pesatnya kemajuan dalam bidang transportasi khususnya bidang lalu lintas
baik dari segi bertambahnya kuantitas pengguna jalan, bertambahnya pengendara
lalu lintas, bertambahnya pemakai jasa angkutan umum, dan bertambahnya
jaringan jalan serta kecepatan berkendara maka diperkirakan besar pula risiko
kejadian pada bidang transportasi khususnya kecelakaan lalu lintas yang dapat
menyebabkan keadaan fraktur. Selain itu berdasarkan survey Badan Kesehatan
Dunia (WHO) menyatakan bahwa kondisi kecelakaan lalu lintas di Indonesia
menjadi pembunuh ketiga tertinggi setelah penyakit jantung koroner dan
tuberkolosis, dimana kasus ini diperkirakan terjadi pada siswa sebanyak 70%.
Fraktur atau patah tulang ialah ancaman pada seseorang yang bersifat potensial
dan aktual yang dapat menyebabkan kondisi gangguan fisiologi dan psikologi
terhadap respon nyeri seseorang.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan balut bidai terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan media
audiovisual. Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimental semu
(quasi eksperimental) dengan pendekatan rancangan non equivalent control
group. Teknik sampling yaitu simple random sampling dan jumlah sampel yang
digunakan yaitu 51 responden. Responden dalam penelitian ini adalah yang sesuai
dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
tingkat pengetahuan balut bidai yang disebarkan secara daring menggunakan
google form. Analisis bivariat menggunakan Wilcoxon Signed Ranks. Penelitian
yang dilaksanakan ini telah dilakukan uji etik dan sudah memperoleh ijin etik
penelitian dengan No. 102/UN25.1.14/KEPK/2022. Data dianalisis menggunakan
analisis univariat dan bivariate menggunakan aplikasi SPSS 20 Hasil dari penelitian di SMAN 1 Jember didapatkan data bahwa responden
penelitian memiliki usia paling banyak dengan rentang rerata berusia 17 tahun,
lebih banyak perempuan sebanyak 18 orang (69,2%). Penelitian ini juga
menyimpulkan bahwa hasil pengisian kuesioner tingkat pengetahuan balut bidai
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol yaitu sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan balut bidai mayoritas responden memiliki tingkat
pengetahuan dengan kategori cukup pada sejumlah 14 responden (56%) dan
setelah dilakukannya pendidikan kesehatan balut bidai mayoritas responden
memiliki tingkat pengetahuan baik sejumlah 11 responden (44%). Sedangkan pada
kelompok kontrol sebelum dilakukan pendidikan kesehatan balut bidai mayoritas
responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori cukup sejumlah 17
responden (65,4%) dan setelah dilakukannya pendidikan kesehatan balut bidai
mayoritas responden tetap berada pada tingkat pengetahuan cukup sejumlah 17
responden (65,4%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu pengaruh pemberian
pendidikan kesehatan balut bidai dengan media audiovisual pada siswa SMAN 1
Jember adalah sebagian besar responden penelitian memiliki tingkat pengetahuan
yang baik, namun ada sejumlah responden memiliki tingkat pengetahuan cukup
dan kurang.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]