dc.description.abstract | Tanaman Vanili merupakan salah satu tanaman perkebunan yang ada di Indonesia. Perbanyakan vanili secara stek perlu dilakukan penyemaian untuk mendapatkan bibit yang baik dan pertumbuhan yang optimal. Dalam pembibitan stek diperlukan penggunaan zat pengatur tumbuh berupa auksin seperti IAA untuk dapat menunjang pertumbuhan akar sehingga tunas baru akan dapat optimal tumbuh. Unsur hara P dan K merupakan unsur hara yang ketersediannya dalam tanah masih banyak berbentuk tidak tersedia. Peningkatan ketersediaan P dan K dapat dilakukan dengan penggunaan bakteri pelarut fosfat (BPF) dan bakteri pelarut kalium (BPK) untuk dapat melepaskan P dan K yang terjerap menjadi tersedia melalui asam-asam organik yang dihasilkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemberian konsentrasi IAA dan inokulasi bakteri pelarut fosfat (BPF) dan bakteri pelarut kalium (BPK) terhadap pertumbuhan stek vanili, mengetahui pengaruh konsentrasi IAA terhadap pertumbuhan stek vanili, dan mengetahui pengaruh inokulasi BPF dan BPK terhadap pertumbuhan stek vanili.
Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama konsentrasi IAA dengan tiga taraf yaitu: kontrol (A0), 100 ppm (A1), 200 ppm (A2) dan faktor kedua inokulasi bakteri dengan tiga taraf yaitu: kontrol (B0), inokulasi BPF (B1), inokulasi BPK (B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara pemberian IAA dan inokulasi bakteri tidak berbeda nyata pada semua variabel pengamatan, sedangkan faktor tunggal pemberian IAA berbeda sangat nyata pada panjang dan volume akar adventif. Inokulasi BPF dan BPK menunjukkan hasil berbeda nyata pada panjang sulur, jumlah daun, panjang akar adventif, jumlah akar adventif, dan volume akar adventif, panjang akar dalam tanah, jumlah akar dalam tanah, volume akar dalam tanah, dan berat segar tanaman. | en_US |