Pengaruh Perilaku Higiene Sanitasi Makanan Penjual Makanan terhadap Kontaminasi Salmonella spp. pada Sayur Lalapan Mentah
Abstract
Perilaku higiene sanitasi makanan berkontribusi dalam pengendalian faktor risiko terjadinya kontaminasi pada makanan, salah satunya melalui sayuran mentah yang langsung dikonsumsi. Makanan harus diolah dengan baik untuk menjamin kemanan pangan, agar terhindar dari cemaran yang berbahaya seperti cemaran kimia, biologi, fisik yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Agen biologis yang sering menyebabkan keracunan makanan adalah bakteri Salmonella. Sayuran terlibat sekitar 50% kasus salmonellosis. Higiene sanitasi makanan diduga menjadi sumber dan sarana utama kontaminasi pada makanan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini mengetahui kualitas perilaku higiene sanitasi makanan penjual, membuktikan adanya kontaminasi bakteri Salmonella pada lalapan mentah, serta mengetahui pengaruh perilaku higigene sanitasi makanan penjual terhadap kontaminasi bakteri Salmonella pada lalapan mentah. Penelitian dilakukan di tiga puluh warung makanan yang menjual menu lalapan di Kecamatan Patrang, Jember dan Laboratorium Mikrobiologi FK UNEJ, pada bulan November 2021 hingga Januari 2022, menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 30 responden yang memenuhi kriteria dan sampel lalapan mentah yang dijual diambil dengan teknik consecutive sampling. Sampel lalapan mentah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan mikrobiologi menggunakan media SCA. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian yang diperoleh dari 30 responden dapat diketahui kualitas perilaku higiene sanitasi makanan penjual dalam kategori baik sejumlah 12 responden dan kategori buruk sejumlah 18 responden. Sejumlah 24 sampel sayur lalapan mentah terkontaminasi Salmonella dan tidak layak dikonsumsi secara langsung. Setelah dilakukan analisis menggunakan uji Spearman menunjukkan perilaku higiene sanitasi makanan penjual tidak berpengaruh terhadap kontaminasi Salmonella pada sayur lalapan mentah. Kesimpulan penelitian ini adalah perilaku higiene sanitasi makanan penjual tidak berpengaruh terhadap kontaminasi Salmonella pada sayur lalapan mentah. Mayoritas lalapan mentah yang dijual terkontaminasi bakteri Salmonella. Oleh karena itu, saran yang dapat diberikan oleh peneliti, yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh proses sebelum dijual yaitu proses penanaman, pemanenan, dan pasca-panen sayuran serta kondisi lingkungan terhadap risiko terjadinya kontaminasi bakteri Salmonella. Bagi masyarakat, disarankan untuk memilih makanan yang sudah dimasak atau matang. Bagi Dinas atau institusi terkait, perlu dilakukan pengawasan mutu dan kualitas bakteriologis makanan yang dijual serta melakukan pengawasan pada penjual makanan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]