Penanda Fatis Bahasa Jawa pada Kelompok Sosial Remaja di Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya
Abstract
Kelas kata dapat dibagi menjadi tujuh. Artinya, terdiri dari kata kerja, kata sifat, kata benda, kata ganti (pronomina individu, penanya / penanya, dan penunjuk / demonstrasi, angka, kata keterangan, dan kata tugas (terdiri dari kata depan), konjungsi, artikulasi, penanda fatis dan interjeksi. Subjek penelitian ini adalah kelompok sosial remaja di kecamatan Sambikerep Kota Surabaya. Tempat penelitian ini adalah di Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode simak, observasi, dan catat lapang. Setelah diberi kode, data di analisis dengan menggunakan pendektan morfologi dan fatis. Analisis data dilakukan untuk mengungkapkan wujud, distribusi, serta fungsi penanda fatis Bahasa Jawa pada kelompok sosil remaja di Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud penanda fatis yang berupa partikel Bahasa Jawa dalam tuturan kelompok sosial remaja di Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya, yaitu mok, se, ta, o, lak, ne, tak, nek. Distribusi penanda fatis Bahasa Jawa dalam tuturan kelompok sosial remaja di Kecamatam Sambikerep Kota Surabaya, meliputi 1) distribusi awal kalimat yaitu penanda ndang dan cek; 2) distribusi tengah kalimat berupa ta, se, mek, dan tok; 3) distribusi awal dan tengah kalimat berupa penanda tah dan ndek, tak dan lek, lah dan se; 4) distribusi awal dan akhir kalimat berupa lah dan se, e) distrbusi awal, tengah, dan akhir kalimat berupa penanda loh, sok dan talah; 5) distribusi tengah dan akhir kalimat berupa seh dan kon, dan 6) distribusi akhir kalimat yaitu o dan ne. Fungsi penanda fatis Bahasa Jawa dalam tuturan kelompok sosial remaja di Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya, meliputi, a) fungsi menekankan, b) fungsi menegaskan, c) fungsi menyatakan, d) fungsi memulai, dan e) fungsi mengakhiri.
Collections
- MT-Linguistic [65]