Perlawanan Adivasi Adhikar Samiti (AAS) terhadap Penebangan Hutan oleh Forest Development Corporation (FDC) di Chattisgarh India
Abstract
Chhattisgarh merupakan sebuah negara bagian di India yang memisahkan diri
dari negara bagian Madhya Pradesh pada tahun 2000. Salah satu bagian dari
Chhattisgarh adalah Distrik Koriya yang terletak di sudut barat laut. Distrik tersebut
merupakan salah satu daerah yang memiliki hutan terpadat di Chhattisgarh. Di
distrik Koriya, terdapat rencana alih guna hutan seluas 11.093 hektar yang terdiri
dari hutan alam dan hutan campuran di bawah otoritas Forest Development
Corporations (FDCs). FDC merupakan sebuah perusahaan yang didirikan di
sebagian besar negara bagian di India dengan tujuan untuk melakukan kegiatan
komersial berbasis hutan. Pada tahun 2005, Adivasi Adhikar Samiti (AAS)
terbentuk. Terbentuknya AAS merupakan wujud kekhawatiran dari Mitanin, sebuah
organisasi bentukan pemerintah yang memiliki fungsi utama untuk fokus pada
urusan kesehatan yang melihat program penebangan hutan oleh FDC akan
berdampak langsung pada kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana perjuangan Adivasi
Adhikar Samiti untuk mencegah penebangan hutan oleh Forest Development
Corporations (FDC) di Negara Bagian Chhattisgarh India. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yakni data
sekunder sebagai sumber kajian berupa buku (cetak maupun e-book), laporan
penelitian, dan data-data pendukung lainnya seperti situs internet (artikel dan
websitem resmi pemerintahan. Analisis data yang dilakukan yakni menggunkan
deskriptif kualitatif.
Perlawanan Adhivasi Adikar Samithi terhadap penebangan hutan di
Chhattisgarh India dilakukan melalui dua strategi utama. Pertama yaitu melalui
advokasi dengan menunjukan bagaimana aksi penebangan hutan tersebut secara
lingkungan, budaya dan ekonomi masih sangat dipertanyakan manfaatnya sehingga
terdapat celah hukum yang dapat digunakan untuk menghentikanya. Kedua, protes
dengan membangun dukungan masa, mengumpulkan warga dari desa yang terdampak oleh penebangan hutan dalam sebuah forum kemudian digunakan untuk
menyatukan pendapat/suara dan mencapai kesepakatan tentang apa yang akan
dilakukan terhadap kasus penebangan hutan.