Show simple item record

dc.contributor.authorYULIANI, Linda
dc.date.accessioned2022-10-12T02:04:20Z
dc.date.available2022-10-12T02:04:20Z
dc.date.issued2022-06-28
dc.identifier.nim181510701004en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110090
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 12 Oktober 2022en_US
dc.description.abstractBeras merupakan komoditas penting bagi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahan makanan pokok. Beras yang disimpan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas. Beberapa faktor yang menyebabkannya antara lain penanganan pascapanen yang kurang tepat, aktivitas mikroorganisme, dan gangguan OPT serangga hama gudang. Hama gudang utama pada beras adalah Sitophilus oryzae. Kerusakan yang disebabkan oleh serangga hama ini adalah beras menjadi kotor, berbau apek, terdapat bekas gerekan dan penurunan mutu. Selain itu, beras yang dirusak oleh S. oryzae akan terlihat lubang – lubang kecil, mudah pecah dan berbentuk seperti bubuk akibat gerekan hama. Kerusakan beras yang disebabkan oleh serangga hama S. oryzae dapat mencapai sekitar 10-65% dalam kondisi penyimpanan sedang, dan dalam kondisi penyimpanan yang lama mencapai 80%. Pengendalian yang dilakukan untuk mengendalikan hama gudang umumnya masih menggunakan pengendalian kimiawi berupa aplikasi pestisida sintetik. Penggunaan pestisida sintetik ataupun fumigasi secara berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif. Penggunaan pestisida secara berlebihan juga menyebabkan masalah lingkungan yang serius dan bahaya keamanan pangan. Penggunaan pestisida sintetik perlu untuk diminimalisir dengan menggunakan alternatif yang lebih aman terhadap lingkungan, salah satunya adalah pengendalian hayati menggunakan pestisida nabati. Spesies tumbuhan seperti jeruk purut dan sirsak dapat digunakan sebagai pestisida nabati karena memiliki kandungan metabolit sekunder yang mampu digunakan sebagai pengendali OPT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk daun jeruk purut dan daun sirsak sebagai senyawa volatil terhadap mortalitas dan pertambahan jumlah imago hama gudang (S. oryzae) pada beras dan untuk mengetahui pengaruh serbuk daun jeruk purut dan daun sirsak terhadap kerusakan dan susut bobot beras. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman (ANOVA) atau Analysis of Variance α 0,05. Jika terdapat perlakuan pada hasil perhitungan ANOVA yang berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut DMRT atau Duncan Multiple Range Test α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik terdapat pada perlakuan 10 gram serbuk daun jeruk purut/100 gram beras (A1) dengan hasil mortalitas sebesar 67,5% dan pertambahan jumlah imago sebanyak 14 ekor. Perlakuan yang paling baik dalam mengurangi resiko susut bobot beras terdapat pada perlakuan 10 gram serbuk daun jeruk purut/100 gram beras (A1) dengan persentase susut bobot sebesar 2,47%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa insektisida nabati berbahan serbuk daun jeruk purut dan daun sirsak sebagai senyawa volatil dapat digunakan untuk mengendalikan hama S. oryzae.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi : Ir. Mochammad Wildan Jadmiko, MPen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectDAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.)en_US
dc.subjectDAUN SIRSAK (Annona muricata L)en_US
dc.subjectSENYAWA VOLATILen_US
dc.subjectMORTALITAS HAMA GUDANG (Sitophilus oryzae L.)en_US
dc.titlePengaruh Serbuk Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.) dan Daun Sirsak (Annona muricata L) sebagai Senyawa Volatil terhadap Mortalitas Hama Gudang (Sitophilus oryzae L.) pada Berasen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiProteksi Tanamanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Mochammad Wildan Jadmiko, MP.en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record