Hubungan Lama Kerja Dengan Tingkat Pengetahuan Pertolongan Pertama Luka Bakar Pada Pemadam Kebakaran di Kabupaten Jember
Abstract
Luka bakar merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi
perhatian dunia. Kelompok pekerja yang memiliki risiko tinggi mengalami luka
bakar adalah pemadam kebakaran. Pengetahuan pemadam kebakaran tentang luka
bakar dan penanganannya berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas luka
bakar. Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah
lama kerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan lama kerja dengan
tingkat pengetahuan pertolongan pertama luka bakar pada pemadam kebakaran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analisa
data secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat yang digunakan pada
penelitian ini adalah uji korelasi Rank Spearman. Penelitian dilaksanakan di 4
posko kantor pemadam kebakaran, Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan pada
Januari 2021. Sampel penelitian ini berjumlah 68 responden.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 40 responden (58,82%) memiliki
tingkat pengetahuan yang cukup tentang pertolongan pertama luka bakar.
Kemudian sebanyak 27 responden (39,71%) memiliki tingkat pengetahuan yang
kurang dan hanya 1 responden (1,47%) yang memiliki tingkat pengetahuan yang
baik tentang pertolongan pertama luka bakar. Berdasarkan lama kerja responden,
sebagian besar pekerja yang menjadi responden memiliki lama kerja kurang dari 6
tahun yaitu sebanyak 44 responden (64,71%), kemudian pekerja dengan lama
kerja lebih dari 10 tahun sebanyak 17 responden (25%) dan pekerja dengan lama
kerja 6 sampai 10 tahun sebanyak 7 responden (10,29%). Uji korelasi
menunjukkan tidak terdapat hubungan antara lama kerja (p=0,094) dengan
tingkat pengetahuan pertolongan pertama luka bakar pada pemadam kebakaran.
Mayoritas pemadam kebakaran memiliki pengetahuan yang cukup tentang
pertolongan pertama luka bakar. Namun, tidak sedikit juga yang memiliki
pengetahuan kurang tentang pertolongan pertama luka bakar. Oleh sebab itu,
peneliti mencoba melakukan penyesuaian pada kuisioner dengan tujuan untuk
mengetahui pemahaman pemadam kebakaran tentang pertolongan pertama luka
bakar. Berdasarkan hasil dari penyesuaian kuisioner dengan standar kualifikasi
pemadam kebakaran yang meliputi cara mengurangi dan membatasi kebakaran
pada suatu ruangan, cara melarikan diri dari bangunan yang terbakar serta cara
melarikan diri dari bangunan yang bertingkat didapatkan sebanyak 29 responden
(42,64%) memiliki pengetahuan baik. Sedangkan, hasil penelitian dari
penyesuaian kuisioner berdasarkan pengetahuan tentang penanganan luka bakar
yang meliputi waktu yang diperlukan untuk mengaliri air pada luka bakar ringan,
perlu atau tidaknya menutup permukaan kulit yang terkena luka bakar, perlu atau
tidak membuat tubuh tetap hangat ketika mengalami luka bakar yang luas pada cuaca yang dingin serta perlu atau tidak mendinginkan area luka bakar dengan
permukaan yang luas pada cuaca dingin didapatkan sebanyak 57 responden
(83,82%) memiliki pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
pemadam kebakaran hanya terbatas pada manajemen kebakaran gedung. Padahal,
pemadam kebakaran juga penting memiliki pengetahuan tentang penanganan luka
bakar di tempat kejadian.
Penyuluhan tentang penanganan luka bakar perlu dilakukan untuk
meningkatkan tingkat pengetahuan pemadam kebakaran dalam melakukan
pertolongan pertama luka bakar di tempat kejadian. Selain itu, perlu adanya
standarisasi kompetensi khusus pertolongan pertama luka bakar pada pemadam
kebakaran.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]