Hubungan Motivasi Kerja dengan Perilaku Caring Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdoer Rahem Situbondo pada Masa Pandemi COVID-19
Abstract
Pandemi Covid-19 menjadi alasan permasalahan yang muncul dalam
lingkungan pelayanan kesehatan. Situasi ini menjadi permasalahan bagi individu,
keluarga, rekan kerja, dan krisis eksistensial tenaga kesehatan dan infrastruktur
kesehatan baik lokal dan nasional. Pada masa pandemi rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan yang lebih berkualitas guna memenuhi tuntutan
masyarakat luas. Pelayanan kesehatan yang baik yang dapat diwujudkan melalui
pemberian asuhan keperawatan profesional pada pasien. Profesionalisme dari
profesi keperawatan dapat dilihat dari pengetahuan serta keterampilan berupa
keterampilan intelektual, interpersonal, dan pemberian asuhan keperawatan yang
pelaksanaannya didasari dengan perilaku caring.
Caring dapat diartikan sebagai sikap peduli yang dimiliki oleh perawat guna
mempermudah perawat untuk memperoleh status kesehatan serta membantu
proses pemulihan individu. Caring merupakan aplikasi dari praktik keperawatan
sebagai bentuk dari kinerja perawat. Caring menjadi salah satu penilaian dari
kinerja perawat oleh pengguna layanan kesehatan yang berdampak terhadap
kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit. Menurut Gibson faktor yang
mempengaruhi kinerja individu yaitu terdiri atas faktor individu, psikologis, dan
organisasi. Gibson menjelaskan bahwa faktor psikologis merupakan unsur pada
perawat yang paling penting dalam diri untuk menentukan pemberian suatu
tindakan asuhan pada pasien, faktor psikologis yang berhubungan dengan perilaku
caring perawat salah satunya adalah motivasi.
Motivasi adalah suatu proses yang berasal dalam diri individu yang
ditunjukkan dalam pemberian perilaku penuh energi dan tanggung jawab.
Motivasi adalah kekuatan yang mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan tertentu, kekuatan didasarkan kepada kebutuhan yaitu keinginan yang
hendak dipenuhi, tingkah laku, umpan balik, dan tujuan. Sumber motivasi berasal
dari intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi dalam diri perawat dapat membantu perawat
untuk lebih keras mencapai tujuan untuk berperilaku caring pada pasien, motivasi
kerja sangat diperlukan agar perilaku caring perawat meningkat dan membantu
pasien dalam proses peningkatan derajat kesehatan pasien.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan faktor motivasi
kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD dr. Abdoer Rahem
Situbondo pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif korelasional. Teknik sampling
pada penelitian ini menggunakan convenience dan quota sampling dengan total
sampel 101 responden perawat pelaksana di ruang rawat inap di RSUD dr. Abdoer
Rahem Situbondo. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner demografi,
kuesioner motivasi kerja, dan kuesioner CBI-24 perilaku caring perawat.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan gambaran motivasi
kerja perawat pelaksana di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo menurut persepsi
perawat adalah baik (59,4%) dan perilaku caring perawat pada kategori baik
(69,3%). Hasil penelitian mengenai hubungan motivasi kerja dengan perilaku
caring perawat yaitu terdapat hubungan yang bermakna (p value <0,001) dengan
nilai korelasi Kendal Tau B (τ) adalah 0,691 yang artinya memiliki arah positif
atau searah dengan kekuatan korelasi kuat.
Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah perawat telah
mempersepsikan motivasi kerja dan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD
dr. Abdoer Rahem Situbondo baik namun masih terdapat perawat pelaksana yang
mendapat skor kurang, serta didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat
antara motivasi kerja dan perilaku caring perawat. Perawat dengan motivasi tinggi
cenderung akan memberikan pelayanan keperawatan yang baik yang tercermin
dari perilaku caring perawat pada pasien.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]