Pengembangan Elektroda Selektif Ion Fosfat secara Voltametri Siklik dengan Variasi Kecepatan Perubahan Tegangan
Abstract
Fosfor (P) merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang besar. Kandungan fosfor dalam tanah berbanding
terbalik dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman. Kandungan fosfor dalam tanah
berkisar antara 0,01-0,20%. Ketersediaan fosfat dalam tanah yang kecil
menyebabkan terhambatnya proses metabolisme dan perkembangan tanaman.
Tanaman menyerap unsur fosfor dalam bentuk ion fosfat yaitu hidrogen fosfat
(HPO4
2-
) dan dihidrogen fosfat (H2PO4
-
). Minimnya kandungan fosfor dalam tanah
disebabkan oleh pembentukan senyawa fosfat pada kondisi tanah asam dan basa
berturut-turut yaitu aluminium fosfat (AlPO4) dan kalsium fosfat (Ca3(PO4)2).
Faktor lain yang mempengaruhi jumlah kandungan fosfat dalam tanah yaitu pH
tanah, tingkat dekomposisi, dan aktivitas mikroorganisme dalam tanah seperti
jamur.
Monitoring unsur fosfor (P) yang paling efektif menggunakan sensor fosfat
dan dapat dilakukan dengan ion selektif elektroda (ISE). Sensor fosfat sering
menggunakan kobalt sebagai bahan dasar dalam bentuk ISE. Elektroda kobalt
dengan luas permukaan yang besar dapat dikembangkan dengan metode
elektrodeposisi. Elektroda kobalt dapat dielektrodeposisi pada beberapa elektroda
salah satunya pada elektroda karbon. Elektrodeposisi larutan CoSO4.7H2O pada
elektroda karbon untuk menghasilkan elektroda kobalt-karbon memiliki
penampang permukaan yang lebih luas dibandingkan dengan elektroda kobalt.
Elektrodeposisi kobalt dapat dilakukan dengan beberapa macam metode
elektrokimia yaitu voltametri siklik, voltametri linier, dan kronoamperometri.
Respon elektroda kobalt-karbon terhadap fosfat tergantung pada pH, larutan buffer,
kekuatan ion, dan scan rate. Elektrodeposisi kobalt pada karbon sebagai elektroda
selektif ion fosfat menggunakan larutan ammonium sulfat dan ammonium klorida
puncak arus anodik meningkat dengan meningkatnya scan rate.