Show simple item record

dc.contributor.authorMAHENDRA, Yohanes Chanditama Fevian
dc.date.accessioned2022-10-10T14:47:21Z
dc.date.available2022-10-10T14:47:21Z
dc.date.issued2021-08-02
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110014
dc.description.abstractPemeriksaan radiologi di kedokteran gigi (KG) merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang sering digunakan dalam menegakkan diagnosis suatu penyakit. Salah satu pemeriksaan radiografi kedokteran gigi yang banyak digunakan adalah radiografi panoramik. Radiasi yang digunakan pada pemeriksaan radiografi KG adalah sinar X yang merupakan radiasi pengion. Radiasi pengion dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan diantaranya adalah efek stokastik, sehingga sekecil apa pun dosis radiasi memungkinkan timbulnya efek biologis yang ditandai dengan kerusakan molekul-molekul penting dalam sel terutama melalui efek tidak langsung dengan terbentuknya radikal bebas. Reaksi radikal bebas terhadap lipid tidak jenuh membran sel dan plasma lipoprotein menyebabkan pembentukan malondialdehid (MDA). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar malondialdehid darah setelah paparan radiasi sinar X dari radiografi panoramik. Penelitian true experimental ini menggunakan rancangan post test only control group design. Sampel penelitian menggunakan 20 ekor tikus wistar jantan yang dibagi dalam empat kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol. Kelompok kedua: pengamatan paska 24 jam paparan radiasi. Kelompok ketiga: pengamatan paska 48 jam paparan radiasi. Kelompok keempat: pengamatan paska 72 jam paparan radiasi. Paparan radiasi yang digunakan yaitu sinar X dari unit radiografi panoramik di Instalasi Radiologi RSGM Universitas Jember dengan dengan dose area product 58 mGy.cm2 . Pengambilan sampel darah sebanyak 2,5 ml secara intrakardial. Pemeriksaan kadar MDA menggunakan metode TBARS. Data hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis pada SPSS dengan uji normalitas Saphiro-Wilk, uji homogenitas Levene, dan uji parametrik One Way Anova dan dilanjutkan dengan LSD. Semua uji statistik menggunakan tingkat kesalahan ()=0,05. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata MDA kelompok pertama adalah 5,39 μg/mL, kelompok kedua adalah 10,11 μg/mL, kelompok ketiga adalah 9,03 μg/mL, dan kelompok keempat adalah 7,51 μg/mL. Terdapat perbedaan yang bermakna diantara kelompok penelitian (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terjadi peningkatan kadar MDA darah setelah paparan radiasi sinar X dari radiografi panoramik sampai 24 jam setelah paparan radiasi dan kemudian berangsur menurun pada 72 jam paska paparan radiasi.en_US
dc.description.sponsorshipDr. drg. Supriyadi, M.Kes (Dosen Pembimbing) drg. Swasthi Prasetyarini, M.Kes (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectDarah Rattus Norvegicusen_US
dc.titleKadar Malondialdehid Mda Darah Rattus Norvegicus Setelah Paparan Radiasi Sinar X Dari Radiografi Panoramiken_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 10 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record