INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata Prain.)
Abstract
Tumbuhan Sansevieria atau lebih dikenal dengan nama Lidah Mertua,
memiliki daya tarik yang luar biasa karena manfaatnya. Manfaat yang bisa didapat
dari tanaman ini adalah kemampuan Sansevieria dalam menyerap dan mengolah
polutan. Faktor-faktor yang menyebabkan berbagai masalah yang dihadapi bagi
para budidaya Sansevieria adalah hama dan penyakit. Tujuan dari penelitian ini
yaitu menginventarisasi berbagai macam hama dan penyakit yang menyerang
tanaman Sanseveiria dilapangan serta mengidentifikasi. Manfaat penelitian ini
dapat memberikan informasi macam hama maupun penyakit yang terdapat pada
pertanaman Sansevieria.
Penelitian ini dilaksanakan dilahan pertanaman Sansevieria didaerah
Wirowongso Kabupaten Jember dan Maesan Kabupaten Bondowoso yang dimulai
pada bulan Agustus - Oktober 2011. Metode penelitian yang dilakukan
pengamatan secara langsung terhadap populasi hama dan gejala penyakit yang ada
pada pertanaman Sansevieria dan mencatat populasi dan gejala yang ditimbulkan.
Dalam pelaksanaan penelitian inventarisasi hama dan penyakit yaitu meliputi
identifikasi hama dan identifikasi penyakit. Pengambilan unit sampel dilakukan
dengan mengambil lima petak unit sampel secara diagonal pada petak-petak dan
setiap unit sampel terdiri atas 40 tanaman. Pengamatan hama dan penyakit ini
dilakukan pada tanaman yang telah ditetapkan sebagai sampel kemudian diamati
semua hama dan penyakit yang diketemukan, selanjutnya diidentifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanaman Sansevieria ditemukan
jenis hama yang biasa menyerang tanaman padi yaitu Keong Mas (Pomaceae
canaliculata) dengan gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh hama ini adalah
adanya bekas gigitan memanjang pada daun dan cukup jelas terlihat sehingga
tanaman tidak dapat diekspor. Oleh karena itu keong mas dianggap sebagai hama
penting pada pertanaman Sansevieria.
vii
Yang kedua yaitu hama Valanga sp. yang menimbulkan gejala kerusakan
yaitu pada daun Sansevieria terdapat bekas gigitan dipinggir daun dan cukup jelas
terlihat sehingga hama ini dapat merusak daun dan menurunkan kualitas tanaman
Sansevieria.
Penyakit pertama yang ditemukan menyerang pertanaman Sansevieria
dengan gejala pada daun yang terserang berwarna cokelat kehitaman terutama
pada daun. Bagian yang terinfeksi terasa lunak bila dipegang, berlendir dan lama
kelamaan akan menjadi bubur. Becak membesar, bentuknya tidak teratur, serta
berwarna cokelat kehitaman. Berdasarkan uji patogenesitas dan gram bakteri
didapatkan yaitu bakteri x berbentuk batang penyebab primer.
Penyakit kedua yang menyerang pertanaman Sansevieria dengan gejala
bercak basah dan mengering kemudian ditumbuhi jamur. Berdasarkan identifikasi
gejala dan gambar, penyebab penyakit ditemukan bahwa jamur Fusarium sp.
penyebab sekunder. Kemudian ditemukan juga jamur Aspergillus sp. dan
Penicillium sp.yang mengkontaminasi penyebab sekunder yaitu Fusarium sp. Dan
tidak terdapat gejala.
Keparahan penyakit bakteri X di desa Wirowongso yaitu sebesar 96%
yakni hampir semua tanaman Sansevieria mati, Maesan 1 sebesar 85% dan
Maesan 2 sebesar 65% yang secara umum disebabkan oleh patogen dari golongan
bakteri penyebab primer.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]