Higiene Sanitasi Dan Keberadaan Bakteri E. coli Pada Jajanan Semanggi Surabaya (Studi Di “Kampoeng Semanggi” Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya)
Abstract
Jajanan Semanggi adalah salah satu jajanan tradisional Kota Surabaya.
Jajanan ini berupa daun semanggi yang dikukus dan dimakan bersama dengan
bumbu khas yang terbuat dari ubi jalar (ketela). Sampai saat ini makanan ini
masih banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat juga banyak diburu
wisatawan karena rasanya yang unik dan berbeda. “Kampoeng Semanggi”
merupakan tempat sentra pedagang Jajanan Semanggi di Surabaya. Hampir semua
pedagang Jajanan Semanggi di Surabaya berasal dari sini dan sebagian besar
warga di kampung ini berprofesi sebagai petani semanggi dan penjual makanan
semanggi. Jajanan Semanggi merupakan salah satu makanan yang berpotensi
(beresiko) untuk terkontaminasi mikroba karena disajikan dalam keadaan tidak
panas dan tidak dalam kondisi tertutup. Selain itu Jajanan Semanggi juga rata-rata
dijual di pinggir jalan dan terkadang dalam meraciknya masih terdapat penjamah
makanan yang tidak menggunakan sarung tangan atau alat penjepit makanan.
Oleh sebab itu, peneliti ingin mengkaji higiene sanitasi dan keberadaan bakteri E.
coli pada Jajanan Semanggi Surabaya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk
mengkaji Higiene Sanitasi dan Keberadaan Bakteri E. coli Pada Jajanan Semanggi
di Kampoeng Semanggi Surabaya. Total sampel yang diteliti berjumlah 32
Responden dan 64 Sampel Jajanan semanggi yang terdiri dari 32 sampel daun
semanggi dan 32 sampel bumbu.Berdasarkan hasil wawancara dan observasi Karakteristik responden
mayoritas berusia 40 - < 60 Tahun atau masuk dalam kategori usia pertengahan
dan seluruhnya berjenis kelamin perempuan. Pendidikan terakhir yang ditempuh
responden Sebagian besar berpendidikan dasar yakni tamat SD/Sederajat serta
hasil sebaran sifat layanan berjualan mayoritas pedagang menetap yakni
berdagang di lokasi yang sama. Hampir seluruh responden (93,8%) memiliki
pengetahuan yang masuk dalam kategori tinggi dan ebagian besar (59,4%)
memiliki penerapan hygiene personal yang masuk dalam kategori cukup juga
(87,5%) memiliki penerapan sanitasi pengolahan makanan yang masuk dalam
kategori baik. Berdasarkan Hasil uji Laboratorium menunjukkan bahwa dari 32
sampel daun semanggi dan 32 sampel bumbu, terdapat 2 (dua) sampel positif
bakteri Escherichia coli yang terdiri dari 1 (satu) sampel daun semanggi dan 1
(satu) sampel bumbu jajanan semanggi.
Berdasarkan hasil penelitian, 2 (dua) sampel yang positif terdapat bakteri E.
coli keduanya sama-sama ditemukan pada penjamah makanan yang memiliki
pengetahuan tinggi. Sedangkan pada dua penjamah yang berpengetahuan sedang
baik pada sampel daun semanggi maupun bumbu tidak ditemukan bakteri E.coli.
Sebanyak 1 (satu) responden memiliki penerapan hygiene personal masuk dalam
kategori cukup dengan bumbu positif terdapat bakteri E.coli dan 1 (satu)
responden memiliki penerapan hygiene personal masuk dalam kategori cukup
dengan daun semanggi positif terdapat bakteri E.coli. Sebanyak 1 (satu)
responden memiliki penerapan sanitasi pengolahan makanan masuk dalam
kategori cukup dengan bumbu positif terdapat bakteri E. coli dan terdapat 1 (satu)
responden memiliki penerapan sanitasi pengolahan makanan masuk dalam
kategori baik dengan daun semanggi positif terdapat bakteri E. coli
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]