• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Faktor Risiko Kejadian Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB) di RSD dr. Soebandi Jember

    Thumbnail
    View/Open
    RIKA TRI EVAMAWANTI - 162110101215.pdf (3.649Mb)
    Date
    2021-06-15
    Author
    EVAMAWANTI, Rika Tri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Multidrug resistant obat (MDR TB) adalah salah satu jenis resistensi bakteri tuberkulosis yang berbahaya karena pada dasarnya pasien dengan MDR TB akan resisten terhadap minimal dua obat anti TB lini pertama, yaitu Isoniazid dan Rifampisin yang merupakan dua obat paling ampuh untuk penanganan TB. Jumlah kasus MDR TB di Jember mengalami peningkatan setiap tahunnya, utamanya di Rumah Sakit X yang merupakan sub rujukan pasien MDR TB mengalami peningkatan yaitu sebesar 85 kasus baru pada tahun 2019. Adanya peningkatan kasus covid 19, maka pasien MDR TB dilimpahkan ke RSD dr. Daerah Jember. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan MDR TB di RSD dr Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian obeservasional analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan di RS X dan RSD dr. Soebandi Jember 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB dan MDR TB di RS X dan RSD. Dr. Soebandi pada Tahun 2019 sebanyak 114 responden. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji univariat. Bivariat (chi-square), dan multivariat (logistic regression) dengan ɑ=0,05 (5%). Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar penderita MDR TB adalah laki-laki (55,3%), berusia < 45 tahun (64,0%), berpendidikan rendah (70,2%), pengetahuan rendah (68,4), bekerja (64,9%), motivasi baik (73,7%), memiliki kepatuhan berobat kurang baik (64,0%). Jarak pelayanan kesehatan mudah (76,3%), status penyuluhan kesehatan baik (70,2%), memiliki PMO (73,7%) dan sebagian besar dukungan keluarga baik (79,8%).Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ( usia p=0,032, jenis kelamin p=0,038, pendidikan p=0,041), pengetahuan p=0,044, pekerjaan p=0,019, motivasi p=0,033, keteraturan minum obat p=0,032, penyuluhan kesehatan p=0,041, akses pelayanan kesehatan p=0,047, PMO p=0,033, dukungan keluarga p=0,036) dengan kejadian MDR TB di Rumah Sakit X Jember. Responden berisiko MDR TB (usia<45 tahun OR=2,348, laki-laki OR=2,206, pendidikan terakhir rendah OR=2,357, pengetahuan rendah OR=2,290, bekerja OR=2,576, motivasi kurang baik OR=2,541, keteraturan minum obat kurang baik=2,348, penyuluhan kesehatan kurang baik OR=2,357, akses pelayanan kesehatan sulit OR=2,462, tidak ada PMO OR=2,541, dukungan keluarga kurang baik OR= 2,787). faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian MDR TB adalah dukungan keluarga, hal ini dikarenakan dukungan keluarga dapat memberikan rasa percaya diri dalam mempertahankan kesehatannya agar tidak terjadi kegagalan pengobatan sehingga menyebabkan MDR TB. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah memberikan dukungan keluarga keluarga terhadap anggota keluarga yang menderita TB maupun MDR TB, selalu mengingatkan dan memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur serta meluangkan waktu untuk mengantarkan pasien berobat, memperhatikan ketaatan minum obat secara rutin untuk mengurangi resiko terjadinya Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB), memberikan penyuluhan secara aktif kepada pasien TB dan keluarga baik individual maupun kelompok menggunakan metode dan media penyuluhan yang mudah dipahami oleh sasaran, mengadakan pelatihan khusus untuk PMO di Rumah Sakit secara rutin untuk meningkatkan motivasi PMO agar kinerjanya lebih maksimal sehingga tercapai hasil yang optimal, Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor serta jejaring kemitraan untuk meningkatkan kegiatan pencegahan dan penanggulangan MDR TB, Melakukan penelitian kuantitatif menggunakan data primer dengan metode case control terkait faktor risiko MDR TB yaitu faktor lingkungan.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109855
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2332]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository