Kebudayaan Megalitik di Situs Sumbertengah Desa Randu Agung Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember
Abstract
Keberadaan kebudayaan megalitik pada kepulauan Indonesia keseluruhan
tinggalan megalitik 60% berada di Jawa Timur, adapun 20% dari keseluruhan
tinggalan megalitik di Jawa Timur yaitu wilayah yang masuk ke dalam Besuki
adalah wilayah di sekitar Lembah Iyang-Ijen, atau lebih tepatnya pada area
Kabupaten Jember meliputi 14 Dusun, 15 Desa, 10 Kecamatan dan Jumlah
tinggalan arkeologis 436. Penemuan benda-benda purbakala salah satunya di Situs
Sumbertengah Kecamatan Sumberjambe dengan penemuan data yang memiliki
versi yang berbeda-beda.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah; (1) Berapakah Jumlah
Tinggalan arkelogis kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah Desa Randu
Agung Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember? Bagaimana sebarannya?
Dan apa sajakah jenis serta fungsi dari tinggalan-tinggalan arkeologis kebudayaan
megalitik tersebut ?; (2) Bagaimana konsepsi kepercayaan yang melandasi
pembuatan tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah
Desa Randu Agung Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember?; (3) Bagaimana
gambaran kehidupan sosial dan ekonomi komunitas pembuat tinggalan arkelogis
kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah Desa Randu Agung Kecamatan
Sumberjambe Kabupaten Jember?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: (1)
Menginventarisir jumlah tinggal-tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di
Situs Sumbertengah Desa Randu Agung Kecamatan Sumberjambe Kabupaten
Jember; (2) Menganalisis sebaran, jenis, dan fungsi dari tinggalan-tinggalan
arkeologis kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah Desa Randu Agung
Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember; (3) Merekonstruksi konsepsi kepercayaan yang melandasi pembuatan tinggalan arkeologis kebudayaan
megalitik di Situs Sumbertengah Desa Randu Agung Kecamatan Sumberjambe
Kabupaten Jember; (4) Merekonstruksi gambaran kehidupan sosial dan ekonomi
komunitas pembuat tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Situs
Sumbertengah Desa Randu Agung Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.
Metode penelitian yang digunakan yaitu: (1) heuristik (pengumpulan data),
(2) kritik, (3) interpretasi, dan (4) historiografi (penulisan). Adapun hasil dari
penelitian ini dipaparkan dalam pembahasan sebagai berikut: (1) berdasarkan data
yang berhasil dikumpulkan dari lapang diketahui jumlah tinggalan arkeologis
kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah berjumlah 9 megalit, seluruh
megalit tersebut persebarannya terkonsentrasi di Dukuh Sumbertengah. Diketahui
pola sebaran tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah
membentuk pola sebaran berkelompok kerdekatan dan sebaran tunggal. Seluruh
megalit di Situs Sumbertengah terbagi ke dalam 1 jenis tipologi yaitu: dolmen.;
(2) konsepsi kepercayaan yang dianut komunitas pendukungnya adalah konsepsi
religi Ancestor Worship. Yang berpengaruh terhadap sistem penguburan yang
mereka lakukan, seperti upacara penguburan, orientasi arah hadap, dan penyertaan
bekal kubur; (3) komunitas pendukung budaya megalitik di Situs Sumbertengah
telah mengenal pola hunian menetap dan membangun rumah sebagai tempat
tinggal. Mereka juga mengenal teknologi penambangan batu, teknologi
pembuatan gerabah, teknik memahat, dan (diduga) pemanfaatan teknologi logam.
Komunitas pendukung kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah telah
mengenal stratifikasi dan diferensiasi sosial, dimana hal tersebut dapat dilihat dari
tinggalan arkeologis berupa wadah kubur dan bekal kubur yang ada di Situs
Sumbertengah. Pola subsistensi pertanian dapat dilihat dari temuan lumpang batu
dan lesung batu di Situs Duplang. Aktivitas perdagangan komunitas megalitik di
Situs Sumbertengah dapat diungkap melalui temuan gerabah, gelang perunggu,
dan manik-manik di Situs Sumbertengah. Serta aktivitas peternakan komunitas
megalitik di Situs Sumbertengah diindikasikan dalam bentuk pemeliharaan hewan
(animal domestication) sejauh ini masih berupa spekulasi semata karena tidak di dukung oleh fakta berupa data temuan yang berkaitan dengan peternakan di Situs
Sumbertengah.
Dapat disimpulkan bahwa hasil dari pembahasan di atas ialah: (1) jumlah
tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah yang masih
insitu sebayak 9 megalit dengan tipologi megalit sebanyak 1 jenis dan tinggalan
yang berada di luar lingkungan situs berjumlah 4 tinggalan; (2) konsepsi
kepercayaan berupa sistem religi ancestor-worship yang secara prinsip meyakini
adanya relasasi antara manusia yang masih hidup dengan manusa yang telah
meninggal; (3) kehidupan sosial dan ekonomi komunitas megalitik di Situs
Sumbertengah memiliki keterkaitan antar satu dengan yang lainnya, sehingga
terbentuklah suatu masyarakat yang hidup berbudaya;
Saran-saran yang perlu diketahui dari pembahasan di atas ialah: (1)
Pemerintah Jember agar segera mengambil tindakan terhadap Situs Sumbertengah
sebagai situs cagar budaya yang patut untuk dilestarikan; (2) Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Jember, diharapkan dapat mengambil langkah cerdas
dan efektif, salah satunya dengan cara melakukan up dating data base terhadap
cagar budaya Situs Sumbertengah secara baru; (3) Lembaga pendidikan seperti
sekolah dan peguruan tinggi agaknya dapat memafaatkan dan mengembangkan
keberadaan Situs Sumbertengah, melalui pengimputan tentang situs megalitik
pada mata pelajaran sejarah lokal di sekolah, serta dilakukannya penelitian oleh
mahasiswa terhadap kebudayaan megalitik di Situs Sumbertengah