Show simple item record

dc.contributor.authorHEDAR, M. Daniel
dc.date.accessioned2022-10-03T03:55:24Z
dc.date.available2022-10-03T03:55:24Z
dc.date.issued2022-07-07
dc.identifier.nim171510501058en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109692
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 3 Oktober 2022en_US
dc.description.abstractProduktivitas Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan potensi genetik yang dimilikinya. Diketahui produktivitas tanaman Sawi selama 10 tahun (2011-2020) hanya mencapai 10,12 t/ha, sedangkan potensi genetik untuk varietas Tosakan di dataran rendah dapat mencapai 25 t/ha. Hal ini disebabkan karena penggunaan pupuk kimia anorganik dalam jangka panjang yang dapat berdampak negatif terhadap sifat fisiko-kimia dan biologi tanah. Pupuk organik, umumnya dianggap sebagai cara yang efektif untuk mempertahankan sifat fisiko-kimia dan biologi tanah dan pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair atau disebut juga pupuk hayati cair dianggap sebagai strategi potensial untuk meningkatkan umur simpan pupuk organik daripada bentuk padat. Kelebihan bentuk cair daripada padat memungkinkan untuk meningkatkan jumlah nutrisi dan penginduksi serta lebih toleran terhadap suhu dibandingkan dengan bentuk padat. Pupuk hayati cair mengandung berbagai mikroorganisme, baik prokariotik maupun eukariotik yang disebut dengan mikroorganisme lokal (MOL). Pupuk hayati cair dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti bonggol pisang, limbah sayuran, maupun dari rumen sapi. Sehingga tujuan dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah aplikasi dosis pupuk hayati cair atau pupuk organik cair dari berbagai sumber dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman Sawi Hijau. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu dosis pupuk organik cair untuk 3 sumber pupuk organik cair terdiri dari bonggol pisang, limbah sayuran dan rumen sapi. Faktor dosis pupuk organik cair terdiri dari 0 ml/polybag, 40 ml/polybag, 80 ml/polybag dan 120 ml/polybag. Penelitian ini terdiri dari 12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Masing-masing perlakuan ditanami sebanyak 3 tanaman, dimana 2 tanaman digunakan sebagai tanaman sampel dan 1 tanaman digunakan sebagai tanaman yang dimatikan sehingga jumlah keseluruhan yang digunakan 108 tanaman sawi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), kadar klorofil daun (µmol/m2 ), berat basah tanaman (g), volume akar (cm³), berat kering tajuk (g), berat kering akar (g), laju pertumbuhan tanaman (g/hari) dan kadar N-total jaringan daun (%). Analisis hasil data pengamatan menggunakan ANOVA (Analysis of Varians), dan dilanjutkan menggunakan SEM (Standarr Error Of Mean) apabila ada perlakuan yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis POC dari ketiga sumber bahan organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau dibandingkan dengan tanpa aplikasi POC. Dosis optimal POC dari ketiga sumber bahan organik sebesar 40 ml/polibag dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Skripsi: 1 Ir.Raden Soedradjad, MTen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectDOSIS PUPUK ORGANIK CAIRen_US
dc.subjectPERTUMBUHANen_US
dc.subjectSAWI HIJAU (Brassica juncea L.)en_US
dc.titlePengaruh Sumber dan Dosis Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Ir.Raden Soedradjad, MTen_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record