dc.description.abstract | Additive manufacturing (AM) menjadi salah satu topik terkini pada revolusi industri 4.0. Salah satu teknik
AM adalah fused deposition modeling (FDM), yang cara kerjanya dengan mendepositkan lelehan filamen lapis
demi lapis. Bahan filamen yang sering digunakan adalah PLA, PP, dan ABS yang banyak tersedia di pasar
daring, dengan harga bervariasi sesuai mutunya. Adalah sebuah keunggulan jika kita dapat membuat
sendiri filamen tersebut. Pada pembuatan filamen keakuratan dimensi adalah salah hal yang terpenting
supaya sesuai dengan mesin 3D printer yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat filamen
berbahan PP, kemudian mengujinya berdasar akurasi diameter target yakni 1.75 mm. Pembuatan filamen
dengan mesin ekstrusi plastik buatan sendiri. Variasi dibuat terhadap tiga variable dengan masing-masing
terdiri atas tiga level. Variable dan level yang dimaksud adalah: (i) temperatur heater band dengan rentang
* Corresponding author: mahros.tenik@unej.ac.id
Copyright ©2022 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0
International license. Jurnal Teknosains is published by the Graduate School of Universitas Gadjah Mada.
VOLUME 11 No. 2, 22 Juni 2022 Halaman 162-173
JURNAL TEKNOSAINS
minimum dan maksimum (150/170 °C, 155/175
°C dan 160/180 °C), (ii) kecepatan penggulungan
(13 mm/s, 16 mm/s dan 19 mm/s), dan (iii) jarak
roll dengan nozzle set point (200 mm, 500 mm dan
700 mm). Desain Taguchi L9 digunakan untuk
menyusun eksperimen penelitian dan analisisnya.
Perangkat lunak Minitab 19 diaplikasikan untuk
analisis rasio S/N dan ANOVA. Hasil analisis
menyatakan bahwa dua parameter berpengaruh
nyata terhadap dimensi filamen, yaitu temperatur
dan jarak roll terhadap nozzle, sedangkan
kecepatan penggulungan tidak berpengaruh
secara signifikan. Hasil dimensi dan diameter
filamen terbaik terjadi pada kombinasi variabel
temperatur (160/180°C), jarak nozzle terhadap
roll (700 mm), serta kecepatan penggulungan (13
mm/s) | en_US |