dc.description.abstract | Parasetamol adalah salah satu obat bebas yang paling populer dan paling
banyak digunakan karena lebih aman, efektif, dan murah. Penentuan kadar zat aktif
obat harus dipenuhi oleh industri farmasi sebagai evaluasi pengawasan mutu.
Banyak teknik yang ada dalam literatur untuk menentukan kadar parasetamol. Pada
penelitian ini dilakukan penetapan kadar parasetamol dalam sirup menggunakan
model kalibrasi spektra spektrofotometri NIR dan spektra spektrofotometri UV-Vis
dengan metode pembanding UV-Vis. Metode tersebut menjadi pilihan karena
analisis cepat dengan biaya murah selain itu, pada penelitian ini digunakan metode
spektra NIR dan spektra UV-Vis dengan komometrik untuk menentukan kadar
sirup parasetamol karena belum ada penelitian pembentukan model sirup
parasetamol untuk penetapan kadar sirup parasetamol yang beredar di pasaran
dengan konsentrasi 2,4 % (120 mg/5 ml), 3,2 % (160 mg/5 ml) dan 5 % (250 mg/5
ml) menggunakan metode tersebut.
Kadar sampel yang dihasilkan oleh spektra NIR dan spektra UV-Vis tidak
langsung dapat diketahui kadarnya sehingga diperlukan metode kemometrik.
Metode kemometrik digunakan untuk mengolah data spektra NIR dan spektra UVVis . Metode kemometrik yang digunakan yaitu Partial Least Square Regression
(PLSR) dan Principal Component Regression (PCR), dan Support Vector Regresi
(SVR). Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan model kalibrasi penetapan kadar
sirup parasetamol yang beredar di pasaran dan mengetahui ada atau tidak adanya
perbedaan yang signifikan antara kadar sirup parasetamol yang beredar di pasaran
yang ditetapkan menggunakan spektra spektrofotometri NIR dan UV-Vis dengan
kemometrik dibandingkan dengan metode UV-Vis.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini ada 30 sampel sirup parasetamol
yang dibeli secara acak di apotek dengan sampel training set sebanyak 20 sampel test set sebanyak 6 sampel, dan sampel nyata sebanyak 4 sampel Sampel training
set sebanyak 4 sirup parasetamol. Kriteria sampel terdiri dari sirup parasetamol
paten dan generik dengan kandungan parasetamol 120 mg/5 ml, 160 mg/5 ml dan
250 mg/5 ml. Sampel dengan merek yang sama dengan nomer bets yang berbeda
dimasukkan kedalam sampel training set sedangkan sampel berbeda merek dari
sampel training set digunakan sebagai sampel test set dan sampel nyata (ada sampel
yang mereknya sama seperti training set tetapi berbeda nomer bets).
Berdasarkan hasil penelitian, kadar sampel sirup parasetamol ditentukan
dengan metode spektra NIR dan UV-Vis menggunakan 3 model kalibrasi yaitu
PLS, PCR dan SVR. Model kalibrasi yang terpilih yaitu model kalibrasi PLS
dengan nilai R-square 0,9525 nilai R-square 0,9402; RMSE 0,1272 dan hasil
validasi silang Leave One Out Cross Validation (LOOCV) dengan R-square ≥ 0,90
serta hasil validasi silang 2-Fold Cross Validation (2-FCV) dengan R-square
0,9392; RMSEP 0,2257. Model kalibrasi yang telah divalidasi diaplikasikan pada
sampel nyata.Masing-masing sampel dilakukan scanning menggunakan NIR untuk
menentukan kadar parasetamol yang terkandung pada sampel. Kadar yang didapat
menggunakan metode spektra NIR yaitu parasetamol PT Afifarma 2,3483 %, Fasgo
Forte 4,2529 %, Fasgo 3,1607, dan Novagesic 2,3247 %. Hasil analisis kemudian
dibandingkan dengan kadar dari metode pembanding UV-Vis. Hasil penentuan
kadar dari kedua metode tersebut dianalisis menggunakan SPSS dengan uji T dua
sampel berpasangan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan yang
signifikan antara kadar yang ditentukan dengan metode NIR dan UV-Vis. Hasil
penentuan kadar sirup parasetamol menggunakan model kalibrasi PLS spektra NIR
pada sampel nyata setelah dilakukan uji T dua sampel berpasangan menunjukkan
tidak adanya perbedaan signifikan antara kadar sirup parasetamol yang ditentukan
dengan metode spektra NIR dan UV-Vis dengan nilai signifikansi 0,353 (sig. ˃
0,05).
Hasil analisis kadar sampel sirup parasetamol yang ditentukan dengan
metode spektra UV-Vis dan UV-Vis menggunakan 3 model kalibrasi yaitu PLS,
PCR dan SVR. Model kalibrasi yang terpilih yaitu model kalibrasi PLS dengan nilai
R-square 0,9546; RMSE 0,1373 dan hasil validasi silang Leave One Out Cross Validation (LOOCV) dengan R-square ≥ 0,90 serta hasil validasi silang 2-Fold
Cross Validation (2-FCV) dengan R-square 0,9428; RMSEP 0,2118. Kadar yang
didapat menggunakan spektra UV-Vis yaitu parasetamol PT Afifarma 2,4043 %,
Fasgo Forte 4,5418 %, Fasgo 3,1548, dan Novagesic 2,3208 %. Hasil analisis
kemudian dibandingkan dengan kadar dari metode pembanding UV-Vis. Hasil
penentuan kadar dari kedua metode tersebut dianalisis menggunakan SPSS dengan
uji T dua sampel berpasangan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara kadar yang ditentukan dengan metode NIR dan UV-Vis.
Hasil penentuan kadar sirup parasetamol menggunakan model kalibrasi PLS
spektra UV-Vis pada sampel nyata setelah dilakukan uji T dua sampel berpasangan
menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara kadar sirup parasetamol
yang ditentukan dengan metode spektra UV-Vis dan UV-Vis dengan nilai
signifikansi 0,418 (sig. ˃ 0,05). | en_US |