Mitos dalam Tradisi Panjer Kiling Masyarakat Using di Desa Bakungan Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Tradisi Panjer Kiling adalah tradisi yang terdapat di Kabupaten
Banyuwangi. Tradisi Panjer Kiling merupakan tradisi memainkan kincir angin di
pemantang sawah atau terkadang di daerah tempat tinggal. Tradisi Panjer Kiling
diwariskan secara lisan oleh nenek moyang terdahulu yang di dalamnya terdapat
ritual sehingga masuk dalam kategori tradisi sebagian lisan.
Mitos dalam tradisi Panjer Kiling adalah kepercayaan masyarakat Using
desa Bakungan yang mitosnya menceritakan tentang Mbah Cungking atau Ki
Wongsokaryo. Saat telah dewasa, Mbah Cungking mendapat perintah dari orang
tua asuhnya untuk menjaga ladang pertanian sebab pada saat itu hasil ladang
sangat berharga disebabkan oleh seringnya gagal panen yang diakibatkan oleh
tulah dari penebangan pohon kramat yang ada di sekitar desa Bakungan. Sewaktu
Mbah Cungking menjaga ladang beliau mendapatkan sebuah cara membuat hasil
panen ladangnya menjadi melimpah yaitu dengan cara membuat Kiling dan
memainkannya di pemantang ladang. Hal tersebut berdampak pada hasil panen
yang melimpah. Kisah tersebut terus diwariskan oleh para leluhur desa Bakungan
yang akhirnya melahirkan tradisi Panjer Kiling yang dipercaya sebagai penolak
bala dan pembawa rejeki agar hasil ladang melimpah. Setiap prosesi dan sesajian
yang terdapat dalam tradisi Panjer Kiling memiliki arti serta tujuan tersendiri.
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud, nilai- nilai,
fungsi mitos dalam tradisi Panjer Killing, serta pemanfaatan mitos sebagai
alternatif materi pembelajaran bahasa di SMA.