Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea canephora) terhadap Streptococcus mutans
Abstract
Karies merupakan masalah kesehatan pada gigi dan mulut yang ditandai
dengan munculnya gigi keropos, berlubang, hingga patah. Karies gigi adalah
penyakit yang terjadi di jaringan keras gigi, yaitu pada email, dentin dan sementum
akibat proses melarutnya mineral permukaan gigi dan semakin lama semakin
dalam. Hal tersebut diikuti dengan kerusakan zat organik yang dapat menyebabkan
terjadinya invasi bakteri. Proses perkembangan karies akan menimbulkan rasa sakit
dan kematian jaringan apabila sudah menembus sampai ke pulpa. Streptococcus
mutans adalah flora normal pada rongga mulut yang bisa menjadi bersifat patogen
apabila jumlahnya berlebihan. S. mutans merupakan bakteri kariogenik yang dapat
tumbuh subur pada suasana asam dan memiliki kemampuan untuk menempel pada
permukaan gigi. Peningkatan S. mutans pada permukan gigi secara terus menerus
akan menyebabkan karies lebih dalam dan terjadi infeksi pulpa.
Saat ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai bahan antibakteri yang
mampu menghambat pertumbuhan S. mutans. Salah satu bahan alam yang dapat
digunakan sebagai antibakteri adalah kulit buah kopi robusta. Hingga saat ini belum
ada penelitian yang memanfaatkan limbah kulit buah kopi robusta sebagai
antibakteri. Kulit buah kopi robusta memiliki kandungan beberapa senyawa aktif
yang dapat berperan sebagai antibakteri, seperti flavonoid, alkaloid, polifenol, dan
triterpenoid. Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin melakukan penelitian
mengenai efektivitas antibakteri ekstrak kulit buah kopi robusta terhadap S. mutans.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test only control group design. Sampel terbagi menjadi enam
kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol terdiri atas kontrol positif
(chlorhexidine 0,2%) dan kontrol negatif (akuades steril) sedangkan kelompok
ekstrak terdiri dari ekstrak kulit buah kopi robusta dengan konsentrasi 250 mg/ml,
500 mg/ml, 750 mg/ml dan 1000 mg/ml. Ekstrak kulit buah kopi robusta diteteskan ke kertas label pada petridish yang berisi media MHA yang telah terinokulasi S.
mutans sesuai dengan kode kelompoknya. Seluruh petridish dimasukkan kedalam
desikator dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam yang
kemudian dilakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan jangka
sorong. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan uji parametrik One Way Anova
dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk mengetahui perbedaan yang
bermakna pada setiap kelompok.
Hasil penelitian menunjukan terbentuknya zona hambat disekeliling kertas
label yang diteteskan ekstrak kulit buah kopi robusta yaitu pada K1000 sebesar
10,75 mm, K750 sebesar 10,5 mm, K500 sebesar 10 mm dan K250 sebesar 9,25
mm. Zona radikal (zona bunuh) hanya terbentuk pada kontrol positif yaitu sebesar
12,27 mm, sedangkan kontrol negatif tidak menghasilkan zona hambat. Uji statistik
dengan One Way Anova menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada semua
kelompok. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa ekstrak kulit buah kopi robusta (Coffea canephora) memiliki efek
antibakteri terhadap pertumbuhan S. mutans dan kosentrasi yang paling efektif
dalam mengambat pertumbuhan S. mutans adalah 1000 mg/mL.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]