Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri disertai Media Pictorial Riddle pada Materi Kalor dan Perpindahannya terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP
Abstract
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang alam semesta beserta isi dan peristiwanya yang melalui serangkaian proses penyelidikan dengan metode ilmiah. Pembelajaran IPA membutuhkan interaksi aktif siswa dalam mengolah dan memproses informasi yang berhubungan langsung dengan kehidupan nyata. Permasalahan dalam pembelajaran IPA yaitu kurangnya interaksi siswa dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang bersifat konvensional lebih terpusat pada guru. Hal ini menyebabkan siswa kurang mengembangkan kemampuannya dalam menemukan konsep materi sendiri sehingga berakibat pada rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran inkuiri saja masih belum cukup menjadikan siswa aktif sehingga perlu media pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik, termotivasi, dan mempermudah siswa dalam mencerna materi. Salah satu materi IPA yang dianggap sulit oleh siswa yaitu kalor dan perpindahannya karena berhubungan dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah yaitu dengan model pembelajaran inkuiri disertai media pictorial riddle yang dapat menumbuhkan ketertarikan dan perhatian siswa untuk belajar sehingga kegiatan tergolong aktif, menyenangkan, dan materi bisa dipahami dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran inkuiri disertai media pictorial riddle pada materi kalor dan perpindahannya terhadap motivasi belajar siswa SMP, (2) untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran inkuiri disertai media pictorial riddle pada materi kalor dan perpindahannya terhadap hasil belajar siswa SMP. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain quasi experiment dengan jenis rancangan post-test only control group design. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 11 Jember pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling dan diperoleh dua kelas yakni kelas VII A dan VII C. Teknik dan instrumen pengumpulan data utama menggunakan tes dan angket. Data pendukung lainnya dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data diolah menggunakan uji independent sample t-test dengan bantuan SPSS 25 jika data berdistribusi normal. Uji mann whitney digunakan jika data tidak berdistribusi normal. Hasil motivasi dan hasil belajar ranah keterampilan (psikomotorik) dengan uji independent sample t-test diperoleh p-value sebesar 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat perbedaan signifikan antara nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t – pihak kanan didapatkan nilai thitung sebesar 4.074 untuk motivasi belajar dan 4.266 untuk hasil belajar ranah keterampilan dengan nilai ttabel keduanya sebesar 1.671. Hasil ini menyatakan bahwa thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya nilai rata-rata motivasi dan hasil belajar ranah keterampilan kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hasil belajar ranah pengetahuan (kognitif) dengan uji mann whitney diperoleh p-value yaitu 0.001 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat perbedaan signifikan dari nilai rata-rata hasil belajar ranah pengetahuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran inkuiri disertai media pictorial riddle berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa SMP. Kesimpulan yang didapatkan yaitu (1) model pembelajaran inkuiri disertai media pictorial riddle pada materi kalor dan perpindahannya berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMP, (2) model pembelajaran inkuiri disertai media pictorial riddle pada materi kalor dan perpindahannya berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa SMP.