Show simple item record

dc.contributor.authorTYAS, Aprilia Wahyuning
dc.date.accessioned2022-09-05T23:47:55Z
dc.date.available2022-09-05T23:47:55Z
dc.date.issued2022-06-22
dc.identifier.nim152110101082en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109227
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 6 September 2022en_US
dc.description.abstractGangguan tidur sering terjadi pada pasien dengan PPOK. Survei besar yang dilakukan di Amerika Utara dan juga Eropa didapatkan hasil bahwa sekitar 40% dari pasien PPOK mengalami masalah atau gangguan tidur pada malam hari. Gangguan tidur pada waktu tidur yang dialami oleh pasien PPOK dapat menyebabkan menurunnya kualitas tidur. Pada penelitian dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh didapatkan bahwa sekitar 73% pasien dengan PPOK memiliki kualitas tidur yang buruk. Pasien PPOK umumnya mengeluhkan derajat sesak napas yang cenderung bertambah berat sehingga menimbukan kecemasan dan depresi yang meningkat, kemungkinan disebabkan oleh faktor psikologis atau psikopatologis yang mempengaruhi kemampuan pasien dalam mengatasi penyakitnya. Kecemasan dan depresi telah terbukti mempunyai dampak negatif pada kualitas tidur pasien PPOK. Depresi dan cemas pada PPOK dapat menyebabkan efek sistemik seperti keterbatasan fisik, penurunan fungsi paru, meningkatkan risiko eksaserbasi sehingga dapat menurunkan kualitas hidup Maka dari itu perlu dilakukan penelitian terhadap gangguan tidur, ansietas dan juga depresi pada pasien PPOK untuk mengetahui mengenai kualitas tidur pada pasien PPOK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gejala pernapasan dan faktor psikologis dengan kualitas tidur pada pasien PPOK di RSD dr.Soebandi Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien PPOK yang melakukan rawat jalan tahun 2021 di Poli paru RSD dr.Soebandi Kabupaten Jember. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 107 sampel dengan teknik Quota Sampling. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas di antaranya karakteristik individu, gejala pernafasan dan faktor psikologis pasien PPOK di RSD dr.Soebandi Kabupaten Jember. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas tidur pasien PPOK di RSD dr.Soebandi Kabupaten Jember. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji univariat, bivariat (chi square) dengan α = 0,05 (5%). Berdasarkan uji univariat didapatkan hasil pasien PPOK rawat jalan di RSD dr.Soebandi Kabupaten Jember yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar merupakan manula berusia lebih dari 65 tahun, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dan merupakan perokok aktif dengan lama merokok paling banyak sekitar 0-24 tahun. Sebagian besar responden menderita PPOK selama 1-2 tahun dan sebagian besar responden memiliki riwayat penyakit penyerta dengan jenis penyakit penyerta terbanyak adalah diabetes dan hipertensi. Mayoritas responden merasakan gejala sesak napas pada Derajat 2 dan 3. Berdasarkan gejala batuk mayoritas mengalami batuk sedang dan berat. Berdasarkan faktor psikologis mayoritas berada pada tingkat kecemasan dan depresi ringan hingga sedang. Kualitas tidur responden mayoritas memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji bivariat didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara hubungan gejala pernapasan dengan kualitas tidur dengan nilai odds ratio (OR ) untuk sesak napas yakni pada derajat 2 sebesar 5,156 (1,344-19,779), dan nilai OR variabel batuk didapatkan untuk batuk sedang sebesar 5,425 (1,985-14,829). Hal ini berarti semakin tinggi gejala pernapasan yang dialami maka semakin rendah kualitas tidurnya. Berdasarkan hasil analisis mengenai hubungan faktor psikologis dengan kualitas tidur Jember didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara hubungan faktor psikologis dengan kualitas tidur, dengan nilai OR kecemasan dan kualitas tidur didapatkan pada untuk kecemasan ringan sebesar 37,333 (8,420-165,534) dan kecemasan sedang sebesar 81,667 (15,286-436,301) dan nilai OR untuk depresi dan kualitas tidur didapatkan pada depresi ringan sebesar 83,692 (10,347-676,950). Bagi penderita PPOK diharapkan melakukan pemeriksaan dan program rehabilitasi pada pelayanan kesehatan sehingga dapat mengurangi gejala yang dirasakan dan perlu pemeriksaan psikologis untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tidur dan juga kualitas hidup pasien PPOK. Bagi RSD dr.Soebandi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan serta dapat membuat program rehabilitasi dalam menaggulangi keluhan gejala pernapasan dan psikologis pasien PPOK sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien PPOK. Program yang dapat diterapkan dapat dengan melakukan latihan pernapasan ataupun dengan penerapan breathing training dan juga pemeriksaan psikologis dan pendampingan konseling pada pasien PPOK. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan terkait PPOK.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. dr Candra Bumi, M.Si Dosen Pembimbing Anggota : Andrei Ramani, S.KM., M.Kesen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectPENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)en_US
dc.subjectGEJALA PERNAPASANen_US
dc.subjectFAKTOR PSIKOLOGISen_US
dc.subjectKUALITAS TIDURen_US
dc.titleHubungan Gejala Pernapasan dan Faktor Psikologis dengan Kualitas Tidur pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr Candra Bumi, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Andrei Ramani, S.KM., M.Kesen_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record