dc.description.abstract | Komoditas jamur tiram telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku produk olahan makanan, dengan monitoring kondisi suhu dan kelembaban pada proses perawatan yang intensif, kualitasnya akan dapat terjaga dengan baik. Monitoring pada Rumah Jamur Barokah dilakukan selama 24 jam penuh, sehingga akan terlalu sulit apabila dilakukan secara manual. Hal ini yang menjadi alasan mengapa perlu dilakukan perancangan alat monitoring dalam menjaga suhu dan kelembaban yang ideal dengan konsep Internet of Things. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan alat monitoring suhu dan kelembaban melalui jaringan internet (IoT), agar diketahui berapa besar peningkatan nilai efisiensi waktu dan efektivitas setelah alat di implementasikan. Metode blackbox testing dilakukan untuk uji kelayakan kinerja, dengan membandingkan thermo-hygrometer dan sensor dari alat yang dirancang. Hasil dari pengujian kinerja alat pada parameter suhu memperoleh nilai error sebesar 0,33 0C dan batas toleransi DHT22 sebesar ± 0,5 0C. Pada parameter kelembaban diperoleh error sebesar 1,8% RH dan batas toleransi DHT22 sebesar ± 2% RH, sehingga sensor DHT22 dapat dikatakan layak untuk digunakan. Dalam analisis perhitungan efisiensi diperoleh hasil sebesar 77,95% untuk peningkatan efisiensi waktu. Pada analisis nilai efektivitas mutu jamur tiram kurang ideal, mendapatkan peningkatan nilai sebesar 143% menjadi 163%. | en_US |