Skrining Fitokimia dan Potensi Daya Hambat Fraksi Heksana Kulit Batang Merbau Pantai (Intsia bijuga) Terhadap Enzim α-Glukosidase
Abstract
Diabetes melitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai dengan adanya hiperglikemia dan disebabkan oleh defisiensi fungsional kerja insulin. Pengobatan DM dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya yaitu memanfaatkan tanaman obat. Menurut studi etnobotani yang dilakukan pada Etnis Musi Sumatera Selatan, merbau pantai merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai pengobatan diabetes. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam fraksi heksana kulit batang Intsia bijuga, menentukan nilai persen penghambatan fraksi heksana kulit batang Intsia bijuga dan menentukan kinetika penghambatan fraksi heksana kulit batang Intsia bijuga terhadap aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase. Skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif menggunakan metode KLT, dilanjutkan dengan uji penghambatan enzim α-glukosidase dengan akarbosa sebagai kontrol positif dan uji kinetika pola hambat enzim α-glukosidase dengan melakukan analisis kurva Lineweaver-Burk. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi heksana mengandung golongan senyawa flavonoid, alkaloid dan terpenoid. Pada konsentrasi 25-500 ppm menghasilkan presentase penghambatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan akarbosa dan diketahui pola penghambatan fraksi heksana terhadap enzim α-glukosidase bekerja secara uncompetitive.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]