Penentuan Kadar Flavonoid Total dan Pembentukan Model Klasifikasi Serbuk Daun Singkong (Manihot esculenta Crantz) Berbeda Ketinggian Tempat Tanam
Abstract
Singkong merupakan tanaman famili Euphorbiaceae yang banyak dijumpai di Indonesia. Salah satu metabolit sekunder utama daun singkong adalah flavonoid. Kandungan senyawa metabolit sekunder suatu tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketinggian tempat tanam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kandungan flavonoid dan membentuk model klasifikasi serbuk daun singkong berdasarkan ketinggian tempat tanam. Metode kolorimetri spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk mengukur kandungan flavonoid serbuk daun singkong yang kemudian dianalisis secara statistik. Pembentukan model klasifikasi dilakukan menggunakan spektroskopi NIR dan Kemometrik. Hasil penentuan kandungan senyawa flavonoid total menunjukkan bahwa kandungan flavonoid total sampel dari yang paling tinggi yaitu pada dataran tinggi (13,599 mg QE/gram serbuk), dataran sedang (12,212 mg QE/gram serbuk), dan dataran rendah (10,912 mg QE/gram serbuk). Uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna dari rata-rata kandungan flavonoid total serbuk daun singkong. Uji Post Hoc menunjukkan bahwa data setiap ketinggian memiliki pebedaan signifikan dengan ketinggian yang lainnya. Hasil pembentukan model kemometrik klasifikasi LDA, SVM, dan SIMCA memiliki akurasi 100%. Hasil validasi juga menunjukkan akurasi 100% sehingga model LDA, SVM, dan SIMCA dikatakan dapat mengkategorikan semua sampel pada kategori yang sesuai dengan valid. Oleh karena itu, model kemometrik terpilih dan tervalidasi adalah model LDA, SVM, dan SIMCA.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]