Perempuan dan Revolusi Hijau di Kabupaten Banyumas Tahun 1985-199
Abstract
Revolusi Hijau merupakan program pembangunan yang bertujuan untuk mempertahankan ketahanan pangan masyarakat. Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah yang menerapkan program Revolusi Hijau. Program Revolusi Hijau yang diterapkan di Banyumas seperti modernisasi pertanian dan pembangunan saluran irigasi.
Permasalahan yang dibahas di skripsi ini adalah modernisasi pertanian yang menggeser kebudayaan tradisional dan menggeser buruh petani perempuan. Dampak sosial yang terjadi akibat diterapkannya Revolusi Hijau di Kabupaten Banyumas. Tergesernya peran perempuan dalam pertanian tradisional. Keuntungan dan kerugian yang dilami mayarakat setelah diterapkannya Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau yang diterapkan di Kabupaten Banyumas merubah sistem pertanian. Sistem pertanian tradisional menuju pertanian modern. Modernisasi pertanian di Kabupaten Banyumas membawa perubahan dari sistem tradisional ke pertanian subsisten seperti pengenalan bibit unggul dan obat-obatan kimia. Diterapkannya modernisasi pertanian membawa dampak positif dan negatif bagi Masyarakat Banyumas. Memanen padi biasanya satu tahun sekali, setelah adanya program Revolusi Hijau memanen padi menjadi tiga kali dalam satu tahun. Kerugian yang dirasakan oleh masyarakat setelah diterapkannya Revolusi Hijau yaitu banyaknya wabah penyakit sawah akibat berlebihan menggunakan pupuk pestisida dan obat-obatan kimia.
Modernisasi pertanian di Kabupaten Banyumas menggeser peran perempuan di sektor pertanian tradisional. Menciutnya kesempatan kerja bagi perempuan di sektor pertanian, membuat perempuan bekerja ke luar kota ataumenjadi TKI/W untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Kebudayaan
tradisional pada pertanian seperti ani-ani, lesung, palu digantikan oleh alat-alat modern.