Show simple item record

dc.contributor.authorFATHONI, Achmad
dc.date.accessioned2022-08-24T11:37:30Z
dc.date.available2022-08-24T11:37:30Z
dc.date.issued2022-07-22
dc.identifier.nim180710101132en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109072
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 24 Agustus 2022en_US
dc.description.abstractObat keras jenis Trihexyphenidyl dapat terkualifikasi sebagai obat berbahaya apabila disalahgunakan, baik dalam proses produksi, peredaran maupun penggunaannya. Namun demikian regulasi dalam UU No. 36 Tahun 2009 hanya mengatur sanksi pidana terhadap praktik ilegal dalam tahap produksi dan peredarannya saja, tanpa mengatur terhadap pembeli atau penggunanya. Adapun kasus yang dianalisis yakni berkaitan dengan sediaan farmasi yakni tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi dengan tidak memiliki izin edar dalam Putusan Nomor 5/Pid.Sus-Anak/2018/PN.Ngw. Penulis kemudian meneliti permasalahan ini dengan menggunakan metode yuridis normatif. Melalui penelitian ini diharapkan dalam perkara yang sama majelis hakim lebih cermat dalam mempertimbangkan antara unsur pasal dan perbuatan pelakuen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Hukumen_US
dc.subjectSediaan Farmasien_US
dc.subjectFakta persidanganen_US
dc.subjectUU Kesehatanen_US
dc.titleAnalisis Pertimbangan Hakim dalam Tindak Pidana Mengedarkan Obat Tanpa Izin Edar oleh Pelaku Anak (Putusan Nomor: 5/Pid.Sus-Anak/2018/PN.Ngw)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Hukumen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Y. A Triana Ohoiwutun, S.H., M.Hen_US
dc.identifier.pembimbing2Dodik Prihatin AN, S.H., M.Hum.en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record