HUBUNGAN ANTARA STATUS GURU TERSERTIFIKASI DENGAN KEMAMPUAN SEBAGAI AGEN INOVASI PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN METAKOGNISI SISWA DI SMA NEGERI DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status guru
tersertifikasi dengan kemampuannya sebagai agen inovasi pembelajaran dan capaian
metakognisi siswa dalam mata pelajaran biologi. Penelitian ini merupakan penelitian
evaluasi dengan menggunakan metode survei.
Metode ini bertujuan untuk menggali data yang menggunakan diantaranya
angket, wawancara, serta dokumentasi, yang dilaksanakan pada ruang lingkup guru
biologi tersertifikasi. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan fenomenologis.
Rancangan desain penelitiannya menggunakan metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif . Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Korelasi Bivariabel,untuk
mengetahui adanya hubungan antara guru biologi sebelum dan sesudah tersertifikasi
sebagai agen inovasi pembelajaran. Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan antara guru biologi sebelum dan sesudah tersertifikasi sebagai agen inovasi
pembelajaran. Produk hasil penelitian ini baik dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
menindak lanjuti bagi perbaikan kualitas guru terutama sertifikasi guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian terhadap pengembangan silabus
dan komponen RPP (kelengkapan SK dan KD, perumusan indikator, media, metode,
sumber belajar, langkah pemebelajaran, dan evaluasi) mencapai frekuensi 86%
hingga 88% sehingga dikategorikan sangat baik, sedangkan jumlah frekuensi
terendah adalah pada pengembangan tujuan pembelajaran mencapai frekuensi 54%
hingga 58% sehingga dikategorikan dari kurang baik baik mencapai cukup baik.
Penilaian terhadap penyusunan kualitas soal ujian sebelum dengan sesudah
tersertifikasi yang dapat diketahui dari hasil angket yang hasilnya terdapat
peningkatan yaitu dari cukup baik menjadi sangat baik. Terdapat empat komponen
pada penyusunan kualitas soal ujian. Komponen tertinggi yaitu SK dan KD sebagai
acuan memiliki frekuensi prosentase dari 78% menjadi 86% yang dikategorikan
sangat baik. Sedangkan komponen terendah yaitu tingkat kesulitan soal yang
frekuensi prosentasenya dari 62% menjadi 70% yang kategorinya cukup baik. Teknik
wawancara bertujuan untuk menggali dan mendapatkan data yang berhubungan
dengan sertifikasi guru dalam menjalankan perannya sebagai agen inovasi
pembelajaran. Wawancara ini terdiri dari tiga item/point yakni penyusunan dalam
perencanaan pembelajaran biologi, pengimplementasian perencanaan pembelajaran
biologi, dan penyusunan evaluasi pembelajaran biologi. Wawancara yang dilakukan
oleh peneliti kepada guru biologi tersertifikasi sebagian besar memilki jawaban yang
sama antara responden satu dengan yang lainnya. Alat ukur keterampilan metakognisi
pada penelitian ini dalam bentuk Metacognitive Awareness Inventory (MAI) yang
berupa angket untuk yang dijawab pada setiap point pernyataan. Angket tersebut
berisi 46 pernyataan yang dikelompokkan menjadi empat komponen utama yaitu
merencanakan (planning), memonitoring (monitoring), mengevaluasi (evaluating),
dan merevisi (revising). Hasil analisi dari komponen metakognisi yang memilki
jumlah tertinggi yaitu komponen revising. Terdapat korelasi antara penyusunan
silabus dan RPP guru biologi sebelum dan sesudah tersertifikasi di beberapa SMA
Negeri di kabupaten Jember yang berarti bahwa guru biologi sebelum tersertifikasi
sudah memiliki kualitas dalam hal penyusunan silabus dan RPP dengan baik,
demikian halnya guru biologi tersebut sudah tersertifikasi.