Analisis Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Faktor Demografi Di Daerah Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
Abstract
Kepadatan penduduk Kabupaten Jember pada tahun 2020, terpadat pada
kecamatan Kaliwates yaitu mencapai 117,516 jiwa. Kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) yang rendah atau kurang memadai serta jumlah penduduk yang banyak dan
tidak merata, akan terjadi permasalahan seperti kemiskinan, kesehatan,
pengangguran, kesenjangan sosial, kriminalitas, serta kurangnya lahan pemukiman.
Kecamatan Kaliwates memiliki 7 desa yakni desa Mangli, Sempusari, Kaliwates,
Tegal Besar, Jember Kidul, Kepatihan, dan Kebon Agung. Jumlah penduduk
tertinggi terdapat pada Desa Tegal Besar dengan 31,810 jiwa serta Kebon Agung
dengan 6,617 jiwa (desa dengan penduduk terendah) (BPS, 2020). Perbedaan yang
sangat jauh ini menunjukkan adanya ketimpangan terhadap distribusi penduduk di
antara Kecamatan Kaliwates. Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan
jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu. Kegunaannya
adalah memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan mendatang.
Laju pertumbuhan penduduk geometrik menggunakan asumsi bahwa laju
pertumbuhan penduduk sama setiap tahunnya. Dalam pembangunan ekonomi
terdapat perpacuan antara perkembangan pendapatan rill dengan pertumbuhan
jumlah penduduk. Hal ini sangat penting kerena pertumbuhan penduduk berkaitan
dengan masalah persediaan bahan makanan dan sumber sumber rill yang ada untuk
memenuhi kebutuhan hidup, dan akan berpengaruh terhadap kualitas penduduk itu
sendiri.Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan Faktor Demografi di Daerah Tegal Besar Kecamatan Kaliwates
Kabupaten Jember. Jenis penelitian merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari 2022. Lokasi penelitian di lakukan di Kelurahan
Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan
purposive sampling, kriteria sampel yang digunakan yaitu umur 17 – 60 tahun
yang dibagi menjadi 3 kategori antara lain umur 17-30 tahun ; umur 35-45 tahun ;
dan umur 50-60 tahun. Variabel penelitian yang digunakan yaitu pendidikan,
pendapatan, dan usia.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat miskin di Tegal besar
menunjukan bahwa pendidikan responden di wilayah ini rata-rata memiliki tingkat
pendidikan yang masih rendah, yang didominasi oleh tidak tamat dan tamat
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 2 informan, tamatan MIN/SD
sebanyak 2 informan, 1 respondentidak tamat Sekolah Dasar (SD), Rendahnya
tingkat pendidikan yang dimiliki oleh respondenmasyarakat miskin di Tegal besar
membuat mereka cenderung tidak kreatif dalam mengelola usahanya serta tidak
terbuka dalam menerima informasi dan akses teknologi terutama yang terkait
dengan pekerjaannya, sehingga berakibat dan berdampak pada jumlah produksi
yang relatif rendah,mempengaruhi rendahnya pendapatan mereka.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu rendahnya tingkat pendidikan berperan
terhadap terjadinya kemiskinan di Tegal besar. Dimana rata-rata tingkat pendidikan
respondenyang sudah diteliti memiliki tingkat pendidikan yang rendah, Pendapatan
yang diperoleh oleh masyarakat miskin di Tegal besar, sangat berperan dalam
menentukan miskin atau tidaknya masyarakat tersebut. Pendapatan yang diperoleh
sangat tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan mereka sehari hari