Perencanaan Geometrik dan Struktur Jalan Rel pada Reaktivasi Jalur Kereta Api Lintas Mlilir – Ponorogo
Abstract
Transportasi merupakan sektor penting bagi kegiatan ekonomi masyarakat,
tetapi penggunaan transportasi harus diimbangi dengan efisiensi bahan bakarnya
karena merupakan sektor pengkonsumsi bahan bakar minyak (BBM) terbesar dan
berkontribusi mencemarkan lingkungan. Hal ini dapat diminimalisir dengan
optimalisasi moda transportasi kereta api karena memiliki daya angkut paling
unggul dan lebih efisien dalam hal konsumsi energi. Pemerintah berupaya untuk
mengoptimalkan moda transportasi kereta api dalam Rencana Induk Perkeretaapian
Nasional (RIPNAS). Salah satu program dari RIPNAS adalah reaktivasi jalur kereta
api Madiun – Slahung.
Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan geometrik dan struktur jalan
rel pada reaktivasi jalur kereta lintas Mlilir – Ponorogo. Literatur yang digunakan
berasal dari peraturan terkait dan penelitian yang sejenis sebelumnya. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang meliputi data shapefile daerah Madiun dan
Ponorogo, peta rupa bumi Jawa Timur, serta data pabrikasi bantalan dan penambat.
Tahapan perencanaan meliputi perencanaan trase, perencanaan geometrik jalan rel,
dan perencanaan struktur jalan rel. Kelas jalan rel yang direncanakan adalah kelas
IV dengan kecepatan maksimum 90 km/jam dan beban gandar maksimal 18 ton.
Perencanaan geometrik disesuaikan dengan trase eksisting yang
menghasilkan tiga lengkung horizontal dan enam lengkung vertikal, sedangkan
berdasarkan perencanaan struktur jalan rel menghasilkan penggunaan rel R54,
celah antar rel 11 mm, baut sambungan 4Ø23 mm , bantalan tipe N-67, penambat
pandrol clips tipe e’1800, tebal balas 46 cm, tebal subbalas 20 cm, panjang efektif
emplasemen 283 m, dan wesel tipe 10.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4211]