Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan pada CV. Tirto Arum Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Harga pokok produksi merupakan total biaya yang dikorbankan oleh perusahaan dalam proses produksi. Harga pokok produksi berguna untuk mengendalikan biaya untuk menentukan harga jual produk, sehingga perusahaan dapat menentukan besarnya keuntungan yang ingin diperoleh. Salah satu metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi yaitu metode harga pokok pesanan. Metode harga pokok pesanan merupakan salah satu metode perhitungan harga pokok produksi yang ditentukan berdasarkan pesanan untuk menghasilkan suatu produk yang bersifat khusus. Perusahaan yang menerapkan metode harga pokok pesanan memepunyai karakteristik produksi berkala karena hanya memproduksi produk pesanan. Setiap pesanan harus dapat diidentifikasikan berdasarkan sifat fisiknya. Terdapat tiga komponen pembentuk harga pokok pesanan yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok pesanan menjadi sesuai apabila perhitungan tiga komponen tersebut sesuai. Salah satu usaha percetakan yang menerapkan metode harga pokok pesanan yaitu CV. Tirto Arum.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif evaluatif yang bertujuan untuk mengevaluasi penerapan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode harga pokok pesanan pada CV. Tirto Arum, khususnya pada produk pesanan nota. Pada penelitian deskriptif evaluatif ini, peneliti membandingkan komponen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik untuk membentuk harga pokok pesanan di CV. Tirto Arum dengan standar perhitungan harga pokok pesanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok pesanan pada CV. Tirto Arum masih belum sesuai dilihat dari komponen biaya bahan baku,biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Perhitungan biaya overhead pabrik pada CV. Tirto Arum masih belum sesuai karena hanya memasukkan beberapa unsur biaya overhead pabrik saja. Selain itu, perusahaan juga tidak menghitung tarif biaya overhead pabrik sehingga tidak sesuai dengan indikator komponen biaya overhead pabrik.