dc.description.abstract | Kurikulum pendidikan yang diterapkan di Negara Republik Indonesia saat
ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menitik
beratkan pada tiga aspek yakni aspek afektif, aspek kognitif, dan juga psikomotor.
Pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum 2013 adalah pembelajaran tematik
integratif. Pembelajaran pada kurikulum 2013 diwajibkan melaksanakan
pembelajaran dengan mengintegrasikan literasi, Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK), serta memunculkan keterampilan abad 21 diantaranya 4C (Creative, Critical
Thinking, Comminicative, Collaborative) dan HOTS (Higher Order Thinking
Skills). Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
proses pembelajaran pada pembelajaran tematik masih belum optimal dan hasil
belajar peserta didik masih tergolong rendah terutama dalam menyelesaikan soal
berbasis HOTS. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya yakni: (1)
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan di kelas, model
pembelajaran yang diterapkan masih bersifat teacher oriented (pembelajaran
berpusat pada guru) (2) Peserta didik masih terbiasa mengerjakan soal berbasis
(LOTS) dan belum terbiasa mengerjakan soal berbasis (HOTS). Sehingga, apabila
diberikan soal berbasis HOTS masih banyak peserta didik yang mendapat nilai di
bawah KKM (70).
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan
model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik tema cita-citaku kelas IV SDN Sumberjambe 03 Jember. Tujuan untuk
mengetahui penerapan model pembelajaran discovery learning untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik tema cita-citaku kelas IV SDN
Sumberjambe 03 Jember. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV
SDN Sumberjambe 03 dengan jumlah 24 peserta didik, yang terdiri dari 11 peserta
didik laki-laki dan 13 peserta didik perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Dengan masing-masing siklus terdiri dari
dua pertemuan.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa model pembelajaran
discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yang terintegrasi
soal-soal berbasis HOTS pada kelas IV, tema 6 cita-citaku, subtema 2 hebatnya
cita-citaku, pembelajaran 1. Hal tersebut dapat dilihat pada siklus I hasil belajar
peserta didik mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pra-siklus. Hasil
belajar pada siklus I menunjukkan bahwa peserta didik sudah mampu mengerjakan
soal berbasis HOTS dengan cukup baik. Peserta didik yang mendapat nilai diatas
KKM (70) sebanyak 11 peserta didik, dan yang belum memenuhi KKM (70)
sebanyak 13 peserta didik. Sedangkan jumlah peserta didik yang tuntas pada prasiklus sebanyak 4 peserta didik. Pada saat pra-siklus rata-rata skor peserta didik
secara klasikal hanya sebesar 54,7% (termasuk dalam kategoti kurang baik),
kemudian pada siklus I rata-rata ketuntasan peserta didik secara klasikal sebesar
63,8% dan termasuk dalam kriteria cukup baik. Persentase hasil belajar peserta
didik semakin meningkat pada siklus II. Peserta didik yang mencapai nilai diatas
KKM (70) berjumlah 15 peserta didik, sedangkan 9 peserta didik yang lainnya
masih belum tuntas dengan nilai di bawah KKM (70). Pada siklus II rata-rata ratarata skor peserta didik secara klasikal sebesar 71,2% dan termasuk dalam kriteria
baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
yang didalamnya terintegrasi soal-soal berbasis HOTS pada tema 6 cita-citaku,
subtema 2 pembelajaran 1, di kelas IV SDN Sumberjambe 03. | en_US |